BNN Bikin Patrialis Geram
Sebut Kerugian Akibat Rusuh LP Kerobokan Sampai Rp 1 M
Selasa, 28 Juni 2011 – 06:16 WIB
Secara terpisah, pihak BNN kini giliran kalem. Juru bicara BNN Sumirat Dwiyanto mengaku sedang menunggu hasil koordinasi antara penyidik BNN dengan pihak Kemenkumham. "Tapi, saya jamin untuk kasus napi Ariyadi akan berlanjut terus," katanya.
Bagaimana dengan permohonan ganti rugi? BNN mengaku belum menerima permohonan resmi. "Nanti, akan dibicarakan dulu di tingkat pimpinan," katanya.
Anggota Komisi III DPR, Nudirman Munir mengatakan BNN tidak perlu mengganti kerugian atas kerusakan yang timbul akibat peristiwa tersebut. "Katanya BNN suruh ganti rugi, saya bilang tidak usah. Kita cari saja yang salah karena merusak LP, suruh dia ganti," katanya.
Menurut Nudirman, BNN tidak salah dengan melakukan penggerebekan dan melakukan inspeksi mendadak. Karena itu BNN tidak bisa disalahkan. "Menggrebek narkoba di Lapas malah disalahkan. Yang salah bukan yang mengerebek tapi Lapasnya. Apa tidak boleh sidak, harus permisi dulu, lalu narkobanya disembunyikan. BNN tak perlu izin kapan ada waktu BNN bisa masuk," katanya. (rdl/pri)
JAKARTA - Insiden kerusuhan di LP Kerobokan Bali menjadi pembahasan seru dalam rapat Komisi III DPR dan Menteri Hukum dan Ham Patrialis Akbar kemarin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng