BNN Inginkan Sindikat Narkoba Dijerat UU TPPU
Rabu, 27 Maret 2013 – 19:13 WIB
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menganggap kasus penemuan 598 butir pil ekstasi jenis Happy Five di dalam mobil Porsche bernomor polisi B 88 AN, Minggu (24/3) lalu, perlu ditindaklanjuti dengan Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Deputi Pemberantasan BNN, Irjen (Pol) Benny Mamoto, mengungkapkan, penggunaan UU TPPU itu untuk melacak jaringan sindikat narkoba yang ada dalam kasus itu.
“Kalau kita serius berantas narkoba, kita juga harus kejar pencucian uang. Agar jaringannya itu bisa dilemahkan. Dan aset-aset serta uang tersebut dikembalikan ke negara,” ujar Benny di Halim Perdana Kesuma, Jakarta Timur, Rabu (27/3).
Dikatakannya, semua kasus yang menyangkut narkoba harus diusut dengan pencucian uang. “Sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2010 soal TPPU, polisi dan BNN masuk di dalamnya,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Benny, penelusuran pencucian uang sangat diperlukan agar tidak ada oknum yang bermain dengan barang bukti dari tersangka. “Dengan tidak disidiknya pencucian uang maka akan membuka ruang penyimpangan dalam penanganan barang bukti,” pungkas jenderal bintang dua ini.
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menganggap kasus penemuan 598 butir pil ekstasi jenis Happy Five di dalam mobil Porsche bernomor polisi
BERITA TERKAIT
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi
- Menjelang Libur Akhir Tahun, ASDP Tingkatkan Layanan Penyeberangan di Sejumlah Pelabuhan
- Honorer Bingung dengan Kode Kelulusan PPPK Tahap 1, Penjelasan BKN Bisa Membantu
- Arti Kode R2/L Hingga DIS Pada Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 1, Simak Nih!
- Sebelum Pergi ke Gedung Gymnasium, Mahasiswa UPI Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya