BNN Masih Buta Soal Narkoba Jenis LSD
jpnn.com - JAKARTA - Peredaran narkoba tidak pernah dapat diprediksi di Indonesia. Contohnya, narkotika dengan jenis Lysergic acid diethylamide (LSD) yang sudah lama dikenal kalangan selebriti di dunia kini tiba-tiba disebut dalam kasus pengemudi maut Christopher Daniel Sjarif (23).
Kepala BNN Anang Iskandar mengaku jenis obat terlarang ini termasuk baru di Indonesia. Sebelumnya, kata dia, BNN belum pernah mengusut kasus pengguna LSD.
"Ini yang pertama. Kita belum pernah usut. Saya belum pernah lihat barangnya seperti apa. Itu pun yang Christopher baru pengakuan, buktinya kita belum punya," ujar Anang kepada JPNN, Selasa (27/1).
Meski demikian, kata Anang, LSD memang sudah terdaftar dalam jenis obat terlarang yang diatur dalam undang-undang. Dia menyatakan untuk kasus Christopher ini masih akan terus ditelusuri kemungkinan pemakaiannya dan bukti-bukti pendukungnya.
"Harganya saja kita tidak tahu berapa, karena peredarannya baru ketahuan dari kasus ini. Barangnya belum tahu, Christopher juga belum selesai pemeriksaan labnya," tandas Anang.(flo/jpnn)
JAKARTA - Peredaran narkoba tidak pernah dapat diprediksi di Indonesia. Contohnya, narkotika dengan jenis Lysergic acid diethylamide (LSD) yang sudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menko Polkam Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Kenaikan PPN 12 Persen
- Kinerja Polri 2024 di Bawah Jenderal Listyo Sigit Presisi, Menuju Indonesia Emas di Tengah Netizen Cemas
- Kapolda Papua: 27 Anggota KKB Tewas Selama 2024
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- Anggap Muslim di Indonesia Paling Beruntung, Kepala BPIP Sebut Setiap WNI Terlahir jadi Capres
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan