BNN Tambah Personil di Bandara Kuala Namu

BNN Tambah Personil di Bandara Kuala Namu
BNN Tambah Personil di Bandara Kuala Namu
“Seperti contohnya nakhoda kapal asal Indonesia yang tertangkap di Portugal. Itu di dalam kapalnya terdapat 1,8 ton narkoba jenis tertentu tanpa sepengetahuan yang bersangkutan maupun anak buah kapal yang ada. Jadi mereka hanya menerima orderan untuk mengantar barang, nah ternyata barang tersebut narkoba. Hal-hal seperti ini kan perlu diantisipasi, sebab mungkin saja juga terjadi sebaliknya, dari luar negeri mereka mambanya masuk ke dalam negeri. Makanya perlu kita rangkul,” ujarnya.

Selain itu BNN menurut Sumirat, kini juga menambah satuan interdiksi yang ada. Yang sebelumnya hanya 6 akan bertambah hingga mencapai 68 satgas untuk seluruh Indonesia. Untuk wilayah Medan, satgas ini diakui telah terbentuk beberapa tahun lalu. Baik yang melingkupi pengawasan di jalur laut, darat maupun udara.

Karena itu dalam hal ini, BNN menurutnya akan terus memaksimalkan fungsi satgas dimaksud. Salah satunya lewat cara menambah jumlah petugas, terutama di pintu-pintu masuk ke Indonesia seperti di Bandara Kuala Namu yang sebentar lagi akan beroperasi.

“Untuk Bandara Kuala Namu tentu jumlah petugasnya juga akan jauh lebih banyak dari yang sebelumnya ada di Bandara Polonia. Karena nantinya Kuala Namu kan akan menjadi bandara internasional. Jadi benar-benar butuh pengawasan yang ketat. Selain itu koordinasi antar lembaga juga akan terus diintensifkan. Sekarang ini kan selain petugas BNN, di bandara juga terdapat aparat dari kepolisian, Bea Cukai dan beberapa lembaga terkait lain,” ujar Sumirat.

JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga kini terus melakukan upaya terobosan, guna meminimalisir masuknya narkoba ke Sumatera Utara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News