BNNP Ringkus Bandar Gede
Bermula Temuan Tiga Ekstasi di Bandara Juanda
jpnn.com - SURABAYA - Pengungkapan bandar besar sabu-sabu (SS) bisa bermula dari temuan narkoba kecil. Itu pula yang dialami Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim. Awalnya, petugas menemukan tiga ekstasi di Bandara Juanda. Namun, setelah dikembangkan, penemuan itu bisa mengungkap pembelian 7 kilogram SS.
Kasus tersebut bermula ketika petugas bea dan cukai di Bandara Juanda memergoki benda mencurigakan di saku seorang penumpang yang bernama David Suncoko pada Desember 2014. Pria yang tinggal di kawasan Surabaya Barat itu baru saja tiba dari Malaysia. ''Kami periksa, isinya tiga ekstasi,'' kata Kepala BNNP Jatim Iwan Abdullah Ibrahim.
Kepada petugas, David mengungkapkan bahwa narkoba tersebut dibeli di Malaysia. Tetapi, karena tidak habis, sisanya dibawa ke Indonesia. Awalnya, dia mengaku hanya pengguna. Karena itu, ketika ditelisik lebih dalam asal-usul pembelian ekstasi tersebut, tersangka menyatakan tidak tahu banyak.
Namun, petugas tidak memercayai begitu saja pengakuan tersangka. BNNP pun menggeledah rumah David di Benowo. Ketika aksi petugas belum tuntas, handphone David berbunyi, tanda pesan baru masuk. Isinya membikin petugas semakin bersemangat. ''Kirim sisanya seperti biasa ya,'' ungkap Iwan membacakan pesan singkat itu.
Akhirnya, David mengaku masih menyimpan 50 gram SS di rumah kontrakannya yang juga berada di Benowo. Petugas kemudian melakukan control delivery terhadap narkoba tersebut. Petugas yang menguntit pergerakan David mendapati tersangka menemui seseorang yang bernama Satria di depan sebuah mal di kawasan Surabaya Pusat.
Saat penyerahan itulah, petugas langsung menangkap Satria yang seorang diri. Keduanya kemudian diperiksa di markas BNNP Jatim di Jalan Ngagel Jaya, Surabaya. Berdasar pemeriksaan, terungkap beberapa nama lain yang juga menjadi jaringan David dan Satria. ''Kami masih mencarinya. Orangnya sudah ketahuan. Sekarang masih di luar negeri,'' ucap Iwan.
Meski barang bukti yang ditemukan hanya 50 gram, mereka bukan pengedar ecek-ecek. Berdasar pemeriksaan, terungkap bahwa SS yang disita itu hanya sebagian dari narkoba yang sudah berhasil terjual. Sebulan sebelumnya, David ternyata pernah membeli 7 kilogram SS.
Di antara jumlah tersebut, sudah banyak SS yang laku terjual melalui Satria. Pelanggan Satria adalah pengecer yang kebanyakan berada di Surabaya. Dari tangan pengecer itulah, SS diteruskan ke pengguna. Sisanya hanya 50 gram yang ditemukan ketika dilakukan penangkapan. ''Kami sudah dapat datanya, ke mana barang-barang itu dikirim. Sekarang masih dikembangkan,'' beber Iwan.
SURABAYA - Pengungkapan bandar besar sabu-sabu (SS) bisa bermula dari temuan narkoba kecil. Itu pula yang dialami Badan Narkotika Nasional Provinsi
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Peredaran 7 Juta Batang Rokok Ilegal
- Ayah Bejat, Anak Kandung Ditiduri Sampai Bunting di Banjarmasin
- Polrestabes Medan Tembak Mati Eksekutor Begal Sadis
- Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
- Pengusaha yang Paksa Anak Sujud dan Menggonggong Ditangkap Polisi
- Simpan Sabu-Sabu di Jok Motor, Warga Lampung Ditangkap Polisi