BNP2TKI Kritik Penembakan Tiga TKI
Sabtu, 28 April 2012 – 08:04 WIB

BNP2TKI Kritik Penembakan Tiga TKI
JAKARTA – Penembakan tiga orang TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) mendapatkan sorotan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Pasalnya, tindakan yang dilakukan aparat tersebut diduga menyalahi protap (prosedur tetap). Ini karena langsung menembak badan dan kepala, bukan kaki untuk melumpuhkan. Sikap tersebut, lanjutnya, membuat Indonesia keberatan. Tindakan kepolisian Malaysia sangat bengis dan barbar. ”Saya dapat laporan lima polisi memberondong tiga orang. Kalau mereka mau berbuat tidak baik, protapnya dilumpuhkan dulu. Ditembak di kaki. Kalau melawan baru tembak badan. Tapi ini langsung ditembak di badan. Saya rasa ini barbarian,” kesal Jumhur.
Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat mengatakan, pemerintah sudah mengambil sikap dan menanyakan langsung protap penanganan seseorang yang diduga melakukan tindakan kriminal. Hasilnya, Negeri Jiran tersebut berjanji menjelaskan secara detail apa yang terjadi di lapangan.
Baca Juga:
”Kalau protapnya seperti itu saya sayangkan sekali. Sudah seharusnya ada perbaikan protap. Kalau orang kerja di perkebunan sawit membawa parang dan bermasker sangat wajar. Lokasi kerja yang berdebu membuat mereka harus melindungi diri. Akal sehatnya seperti itu. Kalau dibilang pelaku kejahatan harus dibicarakan,” ungkap Jumhur usai pelantikan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkup BNP2TKI di Jakarta, Jumat (27/4).
Baca Juga:
JAKARTA – Penembakan tiga orang TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) mendapatkan sorotan dari Badan Nasional
BERITA TERKAIT
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan