BNP2TKI Kunjungi Keluarga Korban Kapal Korsel Karam
JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) terus memonitor perkembangan penanganan anak buah kapal (ABK) Oryong 501 yang tenggelam di perairan Bering Lepas Pantai Timur Jauh Rusia, akhir pekan kemarin.
Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid telah berkomunikasi via telepon dengan keluarga salah satu korban, Rabu (3/12) malam ini, BNP2TKI akan menemui salah satu keluarga korban di Jakarta Utara.
“Kami sampaikan kepada keluarga korban untuk tetap sabar dan banyak berdoa agar mereka selamat," kata Nusron di Jakarta, Rabu (3/12).
Dijelaskan Nusron, hingga saat ini BNP2TKI masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai kejelasan kondisi korban. "Apabila ada kabar mengenai korban, BNP2TKI siap memfasilitasi mereka untuk kembali ke tanah air,” ujar mantan Anggota DPR ini.
BNP2TKI hari ini juga memanggil keempat perusahaan yang merekrut dan memberangkatkan ABK untuk bekerja di Kapal Laut Oryong 501 milik Korea Selatan tersebut. Keempat perusahaan tersebut adalah PT Oriza Sativa Agency, PT Kimco Citra Mandiri, PT Koindo Maritim Power dan PT Mitra Samudra Cakti.
Dari keempat perusahaan, PT. Kimco Citra Mandiri tidak memenuhi panggilan BNP2TKI terkait untuk konfirmasi mengenai ABK yang direkrut oleh perusahaan tersebut.
Nusron menjelaskan, dari hasil pertemuan tersebut, PT Oriza Sativa Agency dan PT Koindo Maritim Power merupakan perusahaan yang memang mengasuransikan para ABK yang mereka rekrut. Sedangkan PT Mitra Samudra Cakti tidak mengasuransikan para ABK yang direkrutnya akan tetapi perusahaan tersebut memberikan kesanggupan untuk memberikan santunan sesuai dengan ketentuan asuransi kepada para ABK yang mereka pekerjakan.
Sebanyak 35 orang ABK yang menjadi korban tenggelamnya Kapal Laut Oryong 501 tersebut akan diberikan santunan dari ketiga perusahaan tersebut. Ketiga perusahaan tersebut akan memberikan santunan sebesar Rp 10-25 juta per orang kepada para keluarga korban di luar dari tanggungan asuransi.
Nusron Wahid berkomitmen untuk terus menekankan keempat perusahaan tersebut untuk segera memberikan hak untuk para ABK tersebut. (boy/jpnn)
JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) terus memonitor perkembangan penanganan anak buah kapal (ABK) Oryong 501 yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis