BNP2TKI Terus Monitor Keberadaan TKI di Libya
Sabtu, 26 Februari 2011 – 10:47 WIB

BNP2TKI Terus Monitor Keberadaan TKI di Libya
JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyebutkan, di Libya ada ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tercatat bekerja. "Totalnya sekitar 800-an tenaga kerja kita di sana (Libya)," kata Kepala BNP2TKI, Mohamad Jumhur, kepada JPNN di Jakarta, Sabtu (26/2). Meskipun begitu katanya, pemerintah tetap melakukan monitor serta berkonsentrasi untuk mengevakuasi WNI di negara tersebut. "Dalam proses evakuasi nantinya, ada pemikiran dengan menggunakan jalur pesawat dan laut. Lewat darat (bisa jadi) sangat tidak mungkin, karena setelah diteliti jarak terdekat lewat darat sekitar 600 km ke perbatasan Tunisia, sehingga sangat rentan sekali untuk dilalui. Langkah konkritnya adalah memonitor situasi dan konsentrasi TKI yang berada di sekitar Tripoli," tandasnya. (kyd/jpnn)
Menurut Jumhur pula, TKI di negara yang tengah berkonflik tersebut, sebagian besar bekerja di sektor formal seperti perusahaan konstruksi, serta pertambangan minyak seperti PT Wijaya Karya (Wika). "Para TKI kita di sana kebanyakan bekerja pada sektor-sektor formal," ujarnya.
Baca Juga:
Jumhur juga mengakui, akibat kerusuhan yang terjadi di Libya, akses untuk mendeteksi keberadaan TKI dan mengevakuasinya, mengalami kesulitan akibat kondisi di negara tersebut. Ditambah lagi dengan pihak Kedutaan Besar Libya di Indonesia yang mundur atau tidak beroperasi, sehingga sulit meminta izin landing pesawat untuk evakuasi TKI.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyebutkan, di Libya ada ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina
- Menlu Sugiono Rayu Belanda demi Sukseskan Program Prioritas Indonesia
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia