BNPB Beri Peringatan Bencana Ganda di Lereng Gunung Merapi

jpnn.com, KLATEN - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) meminta seluruh pihak mewaspadai potensi bencana ganda di tengah meningkatnya aktivitas Gunung Merapi.
Selain ancaman erupsi Merapi, ada potensi persebaran Covid-19 di barak pengungsian.
“Kedatang kami di sini untuk memastikan kesiapsiagaan semua telah dijalankan dengan baik. Ada dua ancaman. Erupsi Merapi dan pandemi Covid-19,” kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan usai meninjau barak pengungsian di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang akhir pekan lalu.
Terkait aktivitas Merapi telah mendapatkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja.
Hingga akhirnya beberapa daerah yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III secara inisiatif melakukan evakuasi mandiri, terutama kelompok rentan.
“Mereka yang mengungsi adalah kelompok rentan. Mulai dari mereka yang lanjut usia, anak-anak, ibu hamil, orang sakit, dan disabilitas. Posisi BNPB dalam hal ini memberikan dukungan. Sekaligus memastikan penerapan protokol pencegahan Covid-19 telah dilakukan,” tambahnya.
Lilik menjelaskan, mereka yang datang ke barak pengungsian diwajibkan menggunakan masker serta cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
Lantas diukur suhu tubuhnya terlebih dahulu sebelum memasuki bagian kawasan barak pengungsian.
Sejak 5 November, Gunung Merapi dinyatakan dalam status siaga. Mayoritas warga di lereng gunung sudah mengungsi.
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak
- Gunung Gede dalam Pengawasan BPBD Cianjur, Ada Apa?
- 110 Orang Keracunan di Klaten, Ada yang Meninggal, Bupati Tetapkan KLB
- BNPB Pastikan Video Erupsi Gunung Gede Hoaks
- Kendaraan Mogok Gegara Isi Pertalite Campur Air di Klaten, Korban Sebut Belum Ada Ganti Rugi
- Korban Pertalite Campur Air di Klaten: Mobil Saya Langsung Mbrebet dan Mati