BNPB: Longsor Susulan Masih Terjadi di Sukabumi
jpnn.com, JAKARTA - Longsor susulan masih sering terjadi di Kampung Adat, Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) hingga Kamis (3/1).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho longsor itu terjadi dengan intensitas yang kecil.
“Longsor susulan masih sering terjadi meskipun dengan intensitas yang kecil,” kata Sutopo, Jumat (4/1).
Dia menjelaskan, pada Kamis (3/1) malam, suara gemuruh kembali terdengar di lokasi longsor karena adanya batu besar yang berada di mahkota longsor jatuh ke bagian bawah.
“Kondisi ini cukup membahayakan bagi personel di lapangan,” tegasnya.
Dia menambahkan penanganan longsor hingga hari kelima, Jumat (4/1), masih terus dilakukan. Sutopo mengatakan Bupati Sukabumi Marwan Hamami, telah menetapkan masa tanggap darurat penanganan longsor selama tujuh hari mulai 31 Desember 2019 hingga 6 Januari 2019.
“Setiap dari dilakukan rapat koordinasi di posko untuk mengevaluasi dan menyusun rencana penanganan selama masa tanggap darurat,” ungkap Sutopo.
Dia mengungkapkan, kendala utama pencarian korban adalah karena faktor cuaca yakni hujan. Menurutnya, jika kondisi cuaca cerah, maka pencarian korban dapat dilakukan hingga malam hari.
“Sebaliknya jika hujan dapat menyebabkan evakuasi dihentikan lebih awal,” katanya.
Sutopo mengatakan Bupati Sukabumi Marwan Hamami telah menetapkan masa tanggap darurat penanganan longsor selama tujuh hari, 31 Desember hingga 6 Januari 2019.
- Longsor & Banjir di Pekalongan, BNPB Minta Pemda Siapkan Penanganan Pascabencana
- Hari Ketiga Pencarian Korban Longsor di Pekalongan, Ribuan Tim SAR Dikerahkan
- Longsor di Jombang, 2 Warga Dilaporkan Hilang
- Korban Meninggal Akibat Longsor di Pekalongan Bertambah, 5 Orang Hilang
- Belasan Daerah di Jateng Dilanda Bencana, Termasuk Kabupaten Pekalongan
- 16 Orang Tewas dalam Insiden Longsor di Pekalongan