BNPT Anggap Buku Panduan Gerilya Kota Rangsang Aksi Teror
jpnn.com - JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengkhawatirkan beredarnya sebuah buku elektronik berjudul "Panduan Pelaksanaan Perang Gerilya di Perkotaan" yang beredar di internet sejak dua tahun lalu.
Menurut Deputi Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen Agus Surya Bhakti, peredaran buku ini harus dicegah karena bisa menimbulkan provokasi di tengah masyarakat.
"Itu berbahaya sekali. Sudah hampir 1000 orang yang mengklik atau mengunduh. Kalau ada yang praktekin dua aja, sudah bikin aksi teror mereka," ujar Agus di Jakarta, Kamis, (19/9).
Dokumen itu sendiri diunggah oleh seseorang dengan akun Syarief Ramzan Saluev pada 11 April 2011. Tebalnya lebih dari 100 halaman.
Isi buku elektronik yang setiap halamannya bertuliskan kata-kata "Forum Islam al-Busyro" ini penuh dengan anjuran untuk melakukan serangan terhadap obyek vital pemerintah di perkotaan.
Selain itu, ada banyak dalil dan ayat Al-Quran yang dikutip untuk memberikan pembenaran pada rencana dan aksi teror mereka.
Tak lupa diselipkan berbagai tips praktis dan strategi untuk menghindari pengejaran polisi. Pada satu bagian misalnya, para teroris diminta membuat safe house atau rumah persembunyian di tengah kota untuk memudahkan mereka menghilangkan jejak.
Agus berharap orang-orang yang sudah telanjur membaca buku dalam format PDF itu tidak sampai terpengaruh. Apalagi melakukan praktek tersebut.
JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengkhawatirkan beredarnya sebuah buku elektronik berjudul "Panduan Pelaksanaan Perang
- Refleksi Akhir Tahun 2024, Begini Pesan Anggota DPD RI Lia Istifhama dan Kadispora Jatim untuk Pemuda
- Tim Reaksi Cepat KP2MI Menggagalkan Keberangkatan 8 Calon PMI Ilegal ke UEA
- 28 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel, Kemenlu: Tak Ada Penumpang WNI
- Sebegini Harga Bahan Pangan Secara Umum, Berapa Harga Cabai dan Minyak?
- Bantu Kuatkan Hijrah Masyarakat, BMH Yogyakarta Gelar Layanan Hapus Tato
- Super Air Jet Ganti Komponen Pesawat Saat Penumpang Sudah Dalam Kabin, Ini Akibatnya