BNPT Berencana Memulangkan 660 WNI Eks ISIS, Begini Respons Boni Hargens
Hal macam ini harus sudah menjadi bagian dari pertimbangan. Sebaliknya, kalau perlakuan negara terlalu dianggap “kejam” maka hal itu akan menjadi dendam sejarah yang terwariskan pada generasi berikutnya dalam keluarga eks ISIS. Artinya, kita sedang memelihara bom waktu. Lantas bagaimana pendekatan yang ideal?
Keempat, sebaiknya seluruh rangkaian repatriasi menjadi kewenangan penuh pihak keamanan dan badan intelijen tanpa eksposur media untuk menghindari efek berita yang tidak positif. Pemerintah Bersama legislative memikirkan aturan hukum atau legislasi dan regulasi yang tepat untuk repatriasi, sedangkan institusi keamanan terkait seperti Kepolisian bekerjasama dengan BNPT dan BIN berperan aktif dalam seluruh rangkaian repatriasi bersama kementerian dan lembaga negara lain yang relevan.
Kelima, sebelum repatriasi perlu ada studi demografik yang komprehensif tentang keluarga eks ISIS, siapa yang secara ideologis paling radikal, siapa yang hanya ikut dan menjadi korban dari keputusan suami/ayah, dan seterusnya. Dari situ, negara dapat membuat skala yang mengelompokkan mereka berdasarkan derajat keberbahayaan atau tingkat bahaya yang mungkin mereka timbulkan. Repatriasi akan berkaitan dengan itu semua.(fri/jpnn)
Pengamat Politik sekaligus Direktur Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens merespons rencana BNPT memulangkan 660 warga Indonesia yang tergabung dengan gerakan ISIS di Timur Tengah.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Boni Hargens Nilai Lonjakan Suara PSI Masuk Akal, Begini Penjelasannya
- Merespons Dugaan Korupsi SYL, Boni Hargens Ingatkan Modus Koruptor Membenturkan Institusi Negara
- Merespons Pemanggilan Gus Imin Oleh KPK, Boni Hargens Bilang Begini
- KPK Diminta Mengantisipasi Politik Uang Pada Pemilu 2024
- Hasil Survei Terbaru: Hampir Semua Indikator Disapu Bersih Ganjar Pranowo, Enggak Usah Kaget
- Siapa Capres Andalan Milenial Kampus: Ganjar, Prabowo, atau Anies?