BNPT dan Kementerian PPPA Wujudkan Desa Ramah Perempuan Bebas Radikal
Senada dengan Kepala BNPT, Menteri PPA melihat keterlibatan perempuan dan anak dalam aksi terorisme ini dipicu kerentanan kelompok tersebut untuk terpapar ideologi teror, sehingga kemudian mereka menjadi pelaku sekaligus korban.
"Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perempuan rentan dilibatkan dalam aksi terorisme. Seperti diketahui bersama, itu adalah budaya patriarki, ekonomi maupun akses informasi," kata dia.
Karena itu dia berharap dengan kerja sama antara BNPT dan Kementerian PPPA, kedua lembaga dapat berkolaborasi mewujudkan strategi penanggulangan terorisme, termasuk salah satunya dengan ikut berpartisipasi dalam program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Sejauh ini, Bintang mengatakan terdapat 142 model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Indonesia. Dengan kerja sama yang diikat, BNPT diproyeksikan untuk terlibat lebih aktif menciptakan desa-desa ramah perempuan utamanya di daerah-daerah rawan aksi teror.
"Mudah-mudahan bisa turun bersama, bisa mewujudkan yang namanya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang bebas keterpaparan dari paham radikal terorisme," pungkas dia. (cuy/jpnn)
BNPB bekerja sama dengan Kementerian PPPA untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan anak yang bebas dari paham radikal.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Peringatan HAKTP, KOPRI PB PMII Ajak Seluruh Masyarakat Cegah Kekerasan Seksual
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme