BNPT dan Kementerian PPPA Wujudkan Desa Ramah Perempuan Bebas Radikal

Senada dengan Kepala BNPT, Menteri PPA melihat keterlibatan perempuan dan anak dalam aksi terorisme ini dipicu kerentanan kelompok tersebut untuk terpapar ideologi teror, sehingga kemudian mereka menjadi pelaku sekaligus korban.
"Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perempuan rentan dilibatkan dalam aksi terorisme. Seperti diketahui bersama, itu adalah budaya patriarki, ekonomi maupun akses informasi," kata dia.
Karena itu dia berharap dengan kerja sama antara BNPT dan Kementerian PPPA, kedua lembaga dapat berkolaborasi mewujudkan strategi penanggulangan terorisme, termasuk salah satunya dengan ikut berpartisipasi dalam program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Sejauh ini, Bintang mengatakan terdapat 142 model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Indonesia. Dengan kerja sama yang diikat, BNPT diproyeksikan untuk terlibat lebih aktif menciptakan desa-desa ramah perempuan utamanya di daerah-daerah rawan aksi teror.
"Mudah-mudahan bisa turun bersama, bisa mewujudkan yang namanya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang bebas keterpaparan dari paham radikal terorisme," pungkas dia. (cuy/jpnn)
BNPB bekerja sama dengan Kementerian PPPA untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan anak yang bebas dari paham radikal.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Tren Perkawinan Anak Menurun, Waka MPR Ingatkan Hal Ini Penting Harus Dilakukan
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Final Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa Bersama BNPT, Berikut Nama Pemenang
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme
- Kemensos dan Kementerian PPPA Bentuk Tim untuk Melindungi Perempuan dan Anak
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya