BNPT dan Uni Eropa Kerja Sama Menghadapi Ancaman Terorisme
jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Uni Eropa (UE) untuk menangkal penyebaran paham radikal di kalangan masyarakat.
Kerja sama ini dilakukan dengan menggelar seminar dengan tajuk Preventing Terrorist Attacks and Fighting Radicalization Through Better Detection of Weak Signals and Information Sharing pada Kamis (12/5).
"Kegiatan seminar ini dapat meningkatkan kerja sama dalam penanggulangan terorisme yang selama ini telah dibangun antara Indonesia dengan Uni Eropa," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dalam siaran persnya, Jumat (13/5).
Mantan Kadiv Humas Polri ini mengatakan tema yang diambil dalam seminar sangat relevan untuk dibahas mengingat ancaman terorisme bergerak secara dinamis dengan memanfaatkan teknologi dan era disrupsi.
Seminar juga membahas pemutakhiran data dan informasi, pemolisian masyarakat dan tantangan dalam menghadapi era disrupsi dan teknologi media digital.
"Beberapa hal dibahas dan ini sangat relevan dalam memperluas pengetahuan dan pemahaman dalam penanggulangan terorisme," tegas Boy.
Perwakilan UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket menjelaskan pihaknya menempatkan kejahatan terorisme sebagai prioritas utama.
Untuk itu, UE memiliki komitmen dalam mengembangkan kerja sama yang baik dan efektif dalam menanggulangi ancaman terorisme.
BNPT bekerja sama dengan Uni Eropa dan menggelar seminar terkait cara menghadapi ancaman terorisme.
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Apkasindo dan TSIT Jalin Kerja Sama Menyiapkan Petani Sawit Indonesia Hadapi EUDR
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack