BNPT Jengkel, Teror KKB Meningkat, Harus Segera Diselesaikan
Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah menyatakan ada persoalan jarak naratif antara Jakarta dan Papua yang harus diselesaikan. Sehingga jangan pernah meninggalkan persoalan ganggung keamanan teraebut.
"Sebagaimana dikatakan oleh pihak BNPT bahwa para teroris KKB itu berbasiskan ideologi nasionalisme sepihak, hal ini yang harus dituntaskan," ujar Fahri.
Pemerhati isu-isu strategis dan global, Imron Cotan menyatakan tak salah apabila gerakan KKB Papua dikategorikan sebagai kelompok terorisme, mengacu pada undang-undang tentang terorisme pada tingkat nasional, regional (ASEAN), dan global.
"Intinya, ketika gerakan itu membuat rasa takut meluas, dan menyasar obyek-obyek vital yang tak ada kaitannya dengan konflik, maka itu bisa dikategorikan sebagai tindakan terorisme," ujar Imron.
Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto mengatakan kekerasan KKB telah memenuhi unsur tindak pidana terorisme karena memiliki motif politik, ideologi, dan gangguan keamanan, yang juga menciptakan rasa ketakutan luas di tengah masyarakat.
"Kondisi dilematis tersebut harus segera dicarikan solusinya. Kami berharap tak hanya Pilot Susi Air dapat bebas dalam kondisi selamat tak kurang satu apapun, namun juga kekerasan tiada henti yang dilakukan KKB harus dihentikan," pungkas Hery.(mcr10/jpnn)
KKB dinilai menebarkan teror di Papua dan menimbulkan korban jiwa yang banyak, hal itu membuat geram berbagai pihak, termasuk BNPT
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Setelah Membunuh 2 Tukang Ojek, KKB Berulah Lagi Hari Ini
- Jenderal Sigit Puji Brimob yang Bebaskan Pilot Susi Air dari Penyanderaan KKB
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas