BNPT Latih Santri Untuk Melawan Narasi Radikal di Dunia Maya
jpnn.com, JOMBANG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melatih para santri dari puluhan pesantren di Jawa Timur untuk mengembangkan narasi di dunia maya. Para santri juga diajarkan cara melawan narasi intoleran, radikal, dan terorisme.
BNPT menilai dengan kedalaman ilmu agamanya, para santri bisa menjernihkan persoalan yang sering kali dibuat keruh oleh para teroris dengan mengatasnamakan agama.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi mengatakan pelatihan digelar di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim.
Dia berharap dengan adanya pelatihan para santri milenial mampu menjawab tantangan kekinian dalam teknologi dan informasi termasuk pencegahan terorisme.
"Generasi muda dari kalangan pesantren harus mengambil panggung dan berani mengambil ruang dalam kontestasi narasi di dunia digital," kata dia dalam siaran persnya, Sabtu (18/6).
Para santri juga diharapkan dapat mengisi ruang publik di dunia maya dengan konten bernilai Islam yang rahmatan lil alamin dan hubbul wathan minal iman.
Menurut Nisan Setiadi, dalam sejarah melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan, kalangan kiai serta santri berada di garda terdepan.
Peran para santri di era sekarang tak kalah besarnya dibandingkan di era mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.
BNPT menggelar pelatihan bagi para santri yang ada di Jawa Timur untuk bisa melawan narasi radikal di dunia maya.
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme