BNPT: Penjara Tak Bisa Mengubah Teroris
jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) terus memantau pergerakan sel-sel teroris. Termasuk para narapidana terorisme yang sudah tuntas menjalani masa hukuman.
Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Suhardi Alius mengatakan narapidana terorisme yang sudah bebas tentu masih memiliki pengaruh. "Pasti ada pengaruh," kata Suhardi di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/1).
BACA JUGA: Kapolri: Penanggulangan Terorisme sudah Junjung Supremasi Hukum dan HAM
Mantan kepala Bareskrim Polri ini menegaskan bahwa untuk mengatasi radikalisme itu butuh waktu panjang. Tidak cuma setahun atau dua tahun. "Jadi, jangan harap mereka yang divonis menjalani hukuman dua tahun tiga tahun itu terus berubah, no way," ujarnya.
Karena itu, Suhardi menegaskan BNPT melakukan program deradikalisasi di dalam dan luar lembaga pemasyarakatan (lapas). Menurut dia, bukan saja terhadap narapidana terorisme, tapi juga kepada mantan atau yang sudah bebas. Bahkan, kepada para keluarga terorisme.
"Karena mereka semuanya terpapar. Cuma mereka tidak melakukan," kata jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1985, itu.
Nah, lanjut Suhardi, mereka-mereka inilah yang juga harus diberikan kesadaran. BNPT terus memberikan akses dan monitoring dalam melakukan pencegahan. "Jadi, kalau mengulang ya penegakan hukum. Tapi kalau berbuat baik ya kami salurkan," tuntas mantan kepala Divis Humas Polri, itu. (boy/jpnn)
Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan, penjara tak bisa mengubah napi teroris. Karena itu diperlukan program deradikalisasi
Redaktur & Reporter : Boy
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan