BNPT Tolong Cuci Lagi Otak WNI Bekas ISIS
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, negara bisa saja menolak kepulangan setiap warga negara Indonesia dari luar negeri.
Terutama bagi mereka yang telah menyatakan pindah, melarikan diri atau berlindung kepada pemerintahan/kelompok tertentu di negara lain.
Apalagi jika saat sampai di negara tujuan, WNI tersebut sudah menghancurkan paspor yang sebelumnya dimiliki.
Misalnya sekelompok WNI yang menyatakan bergabung dengan ISIS.
"Ekstrimnya bisa saja ditolak ketika mereka pulang, tapi masa' ditolak. Makanya BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) begitu pulang langsung didoktrin dulu. Dulu kan waktu pergi dicuci otak, pulang ya dicuci otaknya lagi," ujar Tjahjo di Jakarta, Senin (14/8).
Setelah itu, Tjahjo juga meminta para kepala daerah untuk menjemput warganya untuk pulang ke daerah masing-masing nanti.
Hal itu dilakukan agar bisa memantau perkembangan warga eks ISIS di lingkungan kampung halamannya.
"Jadi mereka kalau mau pulang tidak bisa ditolak. Tapi dipantau," imbuh Tjahjo.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, negara bisa saja menolak kepulangan setiap warga negara Indonesia dari luar negeri.
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Menekraf dan Mendagri Teken Surat Keputusan, Ekonomi Kreatif Diharapkan Menggeliat
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Mendagri Sebut Elen Setiadi jadi Pj Gubernur Terbaik Kedua se-Indonesia
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme