BNPT Tolong Cuci Lagi Otak WNI Bekas ISIS
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, negara bisa saja menolak kepulangan setiap warga negara Indonesia dari luar negeri.
Terutama bagi mereka yang telah menyatakan pindah, melarikan diri atau berlindung kepada pemerintahan/kelompok tertentu di negara lain.
Apalagi jika saat sampai di negara tujuan, WNI tersebut sudah menghancurkan paspor yang sebelumnya dimiliki.
Misalnya sekelompok WNI yang menyatakan bergabung dengan ISIS.
"Ekstrimnya bisa saja ditolak ketika mereka pulang, tapi masa' ditolak. Makanya BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) begitu pulang langsung didoktrin dulu. Dulu kan waktu pergi dicuci otak, pulang ya dicuci otaknya lagi," ujar Tjahjo di Jakarta, Senin (14/8).
Setelah itu, Tjahjo juga meminta para kepala daerah untuk menjemput warganya untuk pulang ke daerah masing-masing nanti.
Hal itu dilakukan agar bisa memantau perkembangan warga eks ISIS di lingkungan kampung halamannya.
"Jadi mereka kalau mau pulang tidak bisa ditolak. Tapi dipantau," imbuh Tjahjo.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, negara bisa saja menolak kepulangan setiap warga negara Indonesia dari luar negeri.
- Desak Mendagri Copot Pj Bupati Lahat, Massa Aksi Sorot Dugaan Korupsi
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
- Rahmat Saleh PKS Minta Mendagri Lantik Kepala Daerah Tak Bersengketa Sesuai Jadwal
- 5 Berita Terpopuler: Sisa Honorer Masih Membeludak, Bakal Dicarikan Formasi PPPK 2024, Tanpa Tunjangan?
- 5 Berita Terpopuler: 1,7 Juta Honorer dapat NIP PPPK & Paruh Waktu, tetapi Kode R2/L yang Batal Lulus, yang Curang Susah Tidur
- Mendagri Todong 50 Kepala Daerah dengan Formasi PPPK 2024 Terendah, Hasilnya Alhamdulillah