Bobby Nasution Belum Berencana Menerapkan PPKM Darurat, Ini Alasannya
jpnn.com, MEDAN - Wali Kota Medan, Sumatera Utara Bobby Nasution mengaku belum ada rencana menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di kota itu.
Bobby Nasution pun membeber sejumlah indikator sehingga belum menerapkan PPKM darurat di Kota Medan.
Salah satunya ialah angka kematian atau tingkat fatalitas kasus (case fatality rate) akibat Covid-19 di Kota Medan masih rendah.
"Kalau dilihat dari beberapa indikator, seperti fatality rate, ya mudah-mudahan masih rendah, tidak lebih dari empat persen," kata Bobby saat meninjau proyek percontohan penanganan dan penanggulangan sampah di TPA Terjun, Medan, Sabtu (3/7).
Selain itu, beberapa indikator lainnya untuk tidak diberlakukan PPKM darurat, yakni angka kesembuhan Covid-19 di Kota Medan mencapai 90 persen, serta keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rendah.
Menurut Bobby, BOR rendah atau masih 30 persen untuk yang isolasi. Kemudian, 40 persen untuk yang ICU.
"Tingkat kesembuhan kita (Medan) 90 persen, masih tinggi," paparnya.
Namun demikian, menantu Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu mengimbau masyarakat Kota Medan tetap mematuhi protokol kesehatan, serta menaati aturan PPKM mikro yang bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Bobby Nasution mengungkap alasan belum ada rencana menerapkan PPKM darurat di Kota Medan.
- Dipecat PDIP, Gibran Merespons
- Respons Gibran Seusai Dipecat PDIP: Kami Menghargai & Menghormati Keputusan Partai
- Daftar 27 Kader yang Dipecat PDIP, Ada Jokowi hingga Effendi Simbolon
- Jokowi & Gibran Baru Dipecat, PDIP Tak Mau Ada Narasi Jahat
- PDIP Ungkap Alasan Pecat Gibran bin Jokowi dan Bobby Nasution, Ternyata
- Komarudin Umumkan Pemecatan Jokowi, Lihat Tokoh PDIP yang Menemani