Bobby Nasution Janji Membenahi Jalan Rusak dan Menangani Area Banjir di Kota Medan
jpnn.com, MEDAN - Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan.
Dalam acara yang digelar dengan protokol kesehatan dan keselamatan ketat itu, Bobby menyampaikan terkait pembangunan infrastruktur yang harus merata di seluruh daerah Kota Medan.
Menurutnya, pembangunan jalan aspal, penerangan jalan, dan fasilitas publik harus masuk sampai ke daerah terkecil misalkan gang-gang yang ada di Kota Medan.
"Hal ini yang menjadi konsen saya dan Bang Aulia yaitu pemerataan infrastruktur dan fasilitas publik sampai ke gang-gang terkecil," kata Bobby dalam sambutannya pada Selasa (22/11).
Bobby menjelaskan Kota Medan memiliki anggaran Rp 30 triliun untuk infrastruktur tetapi realisasinya masih kurang dirasakan masyarakat.
Contohnya, lanjut Bobby, jalan masih banyak yang rusak dan banyak daerah yang banjir.
Selain itu, salah satu yang menjadi program Bobby adalah pengadaan mobil ambulans di tiap kelurahan agar orang yang sakit langsung bisa dijemput dan diantar ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
"Selain itu juga harus memaksimalkan peran posyandu sebagai salah satu unit terdepan dalam pelayanan masyarakat. Termasuk akan menambah personel posyandu dengan tentunya dengan peningkatan insentif yang bisa menjamin kesejahteraan mereka," ujarnya. (flo/jpnn)
Bobby Nasution menjelaskan Kota Medan memiliki anggaran Rp 30 triliun untuk infrastruktur tetapi realisasinya masih kurang dirasakan masyarakat.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Ada Banjir Bandang Menelan Korban Jiwa, Duel Valencia vs Real Madrid Ditunda?
- APBD Kaltim Terbesar di Indonesia, tetapi Mengapa Banyak Infrastruktur Jalan Rusak?
- Relasi Sesalkan Sorakan Sasar Keluarga Jokowi saat Pelantikan Prabowo
- Yudha Sindir Visi Misi Lawannya di Pilwakot Palembang, Terlalu Klasik dan Normatif
- TPS Berpotensi Terdampak Banjir akan Dipindahkan, AKBP Asep Tekankan Hal Ini
- BPBD Nagan Raya Evakuasi Korban Banjir yang Tersebar di 20 Desa