Bobot Arya Permana Turun Drastis

Bobot Arya Permana Turun Drastis
Bobot Arya Permana Turun Drastis
Obesitas anak meningkat

Kasus Arya mengingatkan betapa seriusnya masalah obesitas pada anak di Indonesia. Apalagi tidak lama berselang, diketahui juga ada anak yang menderita obesitas parah lainnya, yakni Rizki Rahmat Ramadhan dari Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki bobot tubuh 119 kilogram pada usia 10 tahun.

Data dari World Health Organization (WHO) pada 2013 mencatat, persentase obesitas anak di Indonesia termasuk yang tertinggi di ASEAN. Data itu menyebutkan hampir 12 persen anak Indonesia mengalami obesitas.

Bobot Arya Permana Turun Drastis Photo: Dokter Samuel Oetoro, Spesialis Gizi Klinik dari MRCCC Siloam Hospitals, Jakarta. (Konsula)

Angka ini melonjak drastis dibandingkan data pada dekade 2000-an. Dimana pada tahun 2001, jumlah penderita obesitas anak di Indonesia hanya sebesar 2 persen, dan meningkat menjadi 5 persen pada 2004, dan melonjak tajam menjadi 11 persen pada 2007 lalu.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2013 juga menunjukan lonjakan penderita obesitas anak di Indonesia terjadi hampir di semua kelas sosial. Dimana selisih persentase penderita obesitas pada keluarga kaya (15%) dan keluarga miskin (12%) hanya 3 persen saja.

Dr. Samuel Oetoro mengatakan tren peningkatan kasus obesitas pada anak dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat di dalam keluarga.

“Ini gara-gara pola hidup. Ekonomi meningkat, otomatis daya beli meningkat, kemampuan orang tua untuk membelikan makanan bagi anaknya juga turut meningkat, dan mall juga tambah banyak, restoran banyak dan mayoritas junk food, anak jadi tergoda.” ungkapnya.

Cegah anak kegemukan

Dr. Samuel Oetoro menambahkan meski saat sudah banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi obesitas, tetap saja pencegahan merupakan cara yang paling ampuh untuk mengatasinya. Dan ia menekankan pentingnya peran orang tua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News