Boboy Usia 17 Tahun, Ikut Survei Mapolda Sumut sebelum Penyerangan

Celah pengawasan itulah yang dimanfaatkan kelompok teroris. Apalagi, aksi teror belakangan ini semakin sulit diprediksi kapan bakal dilakukan.
Menurut mantan panglima Angkayan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu, dalam menjalankan aksinya, pelaku teror tidak akan menunggu momen tertentu.
Terbukti, pada hari H idul Fitri masih terjadi serangan. ’’Bagi mereka, tatkala kita lengah ya mereka mengadakan suatu aksi,’’ lanjut Wiranto.
Karena itulah, di internal aparat sudah ada perintah agar lebih waspada terhadap kemungkinan aksi teror.
Apalagi, beberapa tahun belakangan aparat keamanan selalu menjadi sasaran utama. Dua serangan terakhir sudah membuat dua personel Polri gugur.
Meskipun demikian, tambahnya, masyarakat tidak perlu cemas berlebihan. Masyarakat cukup mengambil peran di lingkungan masing-masing.
Selebihnya, aparat keamanan yang akan bekerja. ’’Masyarakat harap tenang. Aparat yang akan bekerja secara maksimal,’’ tambahnya. (byu/syn)
Data Tiga Tersangka
Polri menetapkan tiga tersangka kasus penyerangan Mapolda Sumut Sabtu dini hari (25/6).
- Kasus AKBP Fajar Cabuli Bocah, Mahasiswi Bernama Stefani Jadi Tersangka
- Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam yang Tewaskan 3 Polisi Melihat Oknum TNI Bawa Senpi
- Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Narkoba dan Asusila, Atasannya Perlu Diperiksa
- Bareskrim Bongkar Kasus Penyalahgunaan LPG Subsidi, 5 Tersangka Ditangkap
- KPK Panggil Billy Beras Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
- Bea Cukai dan Polri Temukan 1,88 Kuintal Sabu-Sabu di Kebun Sawit di Aceh Tamiang