Boboy Usia 17 Tahun, Ikut Survei Mapolda Sumut sebelum Penyerangan
Celah pengawasan itulah yang dimanfaatkan kelompok teroris. Apalagi, aksi teror belakangan ini semakin sulit diprediksi kapan bakal dilakukan.
Menurut mantan panglima Angkayan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu, dalam menjalankan aksinya, pelaku teror tidak akan menunggu momen tertentu.
Terbukti, pada hari H idul Fitri masih terjadi serangan. ’’Bagi mereka, tatkala kita lengah ya mereka mengadakan suatu aksi,’’ lanjut Wiranto.
Karena itulah, di internal aparat sudah ada perintah agar lebih waspada terhadap kemungkinan aksi teror.
Apalagi, beberapa tahun belakangan aparat keamanan selalu menjadi sasaran utama. Dua serangan terakhir sudah membuat dua personel Polri gugur.
Meskipun demikian, tambahnya, masyarakat tidak perlu cemas berlebihan. Masyarakat cukup mengambil peran di lingkungan masing-masing.
Selebihnya, aparat keamanan yang akan bekerja. ’’Masyarakat harap tenang. Aparat yang akan bekerja secara maksimal,’’ tambahnya. (byu/syn)
Data Tiga Tersangka
Polri menetapkan tiga tersangka kasus penyerangan Mapolda Sumut Sabtu dini hari (25/6).
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu dari Tawau Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Kronologinya
- Hasto Mendengar Informasi Bakal Dijadikan Tersangka di Kasus Absurd
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati