Bocah 11 Tahun Dirantai Ayah Tiri Lantaran tak Mau Mengemis
jpnn.com, PADANG - Seorang bocah perempuan berinisial ZH, 11, dirantai ayah tirinya karena tak mau mengemis. Kondisi ini berlangsung kurang lebih setahun.
Seperti dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Jumat (12/1), kondisi ini dipicu akibat perceraian orang tuanya.
Awalnya ZH tinggal bersama ayah kandungnya. Lalu dijemput ibu kandungnya. Sewaktu hidup dengan ayah kandungnya di Pasia Nantigo, Kecamatan Kototangah, Padang, Sumbar, ZH besekolah sampai kelas 3 SD.
Setelah tinggal bersama ibu kandungnya, ZH terpaksa putus sekolah. Karena ibunya menikah lagi, ZH hidup bersama ayah tirinya berpforesi sebagai pemulung. Setelah hidup dengan ayah tiri, dia tidak pernah menikmati bangku sekolah lagi.
Mirisnya, ZH dipaksa bekerja sebagai pengemis setiap malam di restoran siap saji di sekitaran Kota Padang. Pengasilan mengemis sekitar 30 ribu, lalu disetor ke ibu tirinya. Pasalnya, ayah tirinya punya empat istri selain ibu ZH.
Jika bocah malang ini tidak pergi meminta-minta, maka ayah tirinya akan menggembok kaki ZH dengan rantai. Rantai itu kemudian dililitkan ke kaki meja di rumah, supaya ZH tidak kabur saat orang tua tirinya pergi memulung. Rantai sepajang sekitar 50 cm itu akan dibuka setelah orang tua tirinya pulang dari memulung.
Kondisi itu telah terjadi kurang lebih setahun. Dari pengakuan ZH, kedua kakinya sering digembok. Akibatnya kaki ZH bengkak karena digembok terlalu kuat. Saat itu, ZH tak mengetahui di mana keberadaan ibu kandungnya yang juga seorang pemulung.
Pada Kamis malam (11/1), bocah perempuan memakai gelang warna-warna ini berhasil kabur setelah mengelabui ibu tirinya.
Seorang bocah perempuan berinisial ZH, 11, dirantai ayah tirinya karena tak mau mengemis. Kondisi ini berlangsung kurang lebih setahun.
- Sineas Kota Padang Sangat Antusias Mengikuti Workshop Fesbul
- Tinjau Tes CPNS Kemenkumham di Padang, Anna: Jangan Percaya Pihak yang Berjanji Bisa Meluluskan
- Mayat di Sitinjau Lauik Padang Diduga Korban Pembunuhan
- Penyebab Kematian Afif Maulana Versi Dokter Forensik
- Workshop Fesbul untuk Lokus 9 Digelar di Kota Padang
- PPPK 2024, Pemkot Padang Bakal Buka 4.899 Formasi