Bocah 12 Tahun Itu Terus Menangis
Si Kakek Tua Menghilang
Jumat, 26 Maret 2010 – 07:04 WIB
Selain itu MIB yang juga memiliki rumah toko berlantai tiga di Jalan Yos Sudarso Lingkungan XII Kecamatan Medan Barat, pria parah baya ini juga ditidak berada di tempat. Sementara itu suasana rumah ruko warna hijau berlantai tiga yang dijadikan lokasi pernikahan dini tersebut yang juga dijadikan tempat tinggal MIB terlihat tidak berpenghuni.
Baca Juga:
Bangunan berlantai tiga dipinggir jalan bersebelahan dengan Bank BRI, terlihat kosong ditinggal pergi begitu saja oleh pemiliknya. MIB selain pengusaha SPBU di kawasan Kayu Putih, ia juga memiliki SPBU di Indrapura Kabupaten Asahan.
Berdasarkan keterangan tetangganya, MIB menghilang sejak kasus pernikahan dini tersebut mencuat di media massa. Sementara itu berdasarkan keterangan Junaidi Kepala Lingkungan XII, ia mengaku tidak pernah mengetahui adanya pernikahan MIB dengan anak di bawah umur tersebut.
‘’Saya tidak tahu kalau pak MIB itu menikah dengan anak dibawah umur.Memang dia sering datang kerumah itu (Jalan Kol Yos Sudarso red), namun jarang menginap. Di ruko itu hanya sebagai penyimpan tabung gas saja,’’ papar Junaidi langsung tidak berkomentar.
Sementara itu istri mantan istri pertama MIB, Nur Aisyah, mengaku tidak tahu keberadaan mantan suaminya tersebut. ”Tidak tahu,” katanya. Selain kata itu, perempuan paroh baya itu menolak berkata-kata. Beberapa pertanyaan wartawan koran ini tak dijawab. Sejumlah anaknya kemudian mendatangi wartawan koran ini, mereka tidak senang dengan kedatangan wartawan koran ini, apalagi menanyakan perihal ayah mereka.
MEDAN—Bocah 12 tahun, AG, warga Jalan Magaan I, Lingkungan 19, Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, yang dinikahkan ayahnya secara
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan