Bocah 1,5 Tahun Jatuh dari Lantai 3

Bukannya Menolong, Warga di Dekat Tempat Kejadian Malah Menjauh

Bocah 1,5 Tahun Jatuh dari Lantai 3
Bocah 1,5 Tahun Jatuh dari Lantai 3

Larso tampak sangat terpukul begitu tahu sang kemenakan akhirnya meninggal. Dia terlihat terisak-isak saat Aprilia dimandikan di kamar jenazah RSBK kemarin pagi. "April, maafkan tulangmu. Ini semua salah tulang. Tulang tak menjagamu dengan baik," ujar Larso.

Opik yang menyaksikan si kecil jatuh menyayangkan reaksi warga yang saat itu nongkrong di dekat tempat kejadian. Bukannya langsung menolong dan membawa korban ke rumah sakit, mereka justru seperti takut mendekat.

"Pilu kalau ingat itu. Meski saya sudah teriak kencang sambil lari turun, warga yang nongkrong di bawah bukannya menolong, malah menjauh. Sungguh menyayat hati melihat Larso yang baru berusia 12 tahun itu membopong keponakannya berlari ke tempat kerja ayah Aprilia," ujar Opik.

Yang lebih memilukan, kata Opik, Irentia, ibu kandung Aprilia, tidak berada di Batam saat itu. Anto yang menunggu anaknya di ruang ICU RSBK juga sulit menghubungi nomor handphone istrinya tersebut. "Ketika akhirnya bisa dihubungi dan diberi tahu keadaan anaknya, Irentia hanya bilang akan berusaha datang tiga hari lagi," kata Opik.

Anto terus membujuk istrinya agar pulang malam itu juga. Irentia akhirnya memang tiba di RSBK sekitar pukul 00.30. Tangisnya langsung pecah melihat keadaan si kecil. "Maafin mamak Sayang. Mamak sudah jahat, tega ninggalin Aprilia sendiri," teriak Irentina.

Pagi itu juga, jenazah Aprilia dimakamkan di TPU Seitemiang. Anto tidak kembali ke tempat kosnya setelah pemakaman. "Anto bilang dan titip barang-barangnya yang masih tertinggal di kamar kos. Dia tidak mau tinggal lagi di sana. Katanya trauma," kata Opik. (gas/jpnn)


BATAM - Seorang bayi berusia 1,5 tahun yang dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin malam (26/8) akhirnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News