Bocah 8 Tahun Di Darwin Sukses Jadi Pengusaha Permen 'Mata Buaya'

Angus Copelin-Walters, seorang anak berusia 8 tahun dari Darwin, wilayah utara Australia (NT) telah sukses menjadi pengusaha dan meraup keuntungan $ 10.000 atau sekitar Rp100 juta di tahun pertama dengan menjual permen ikonik berbentuk mata buaya.
Diusianya yang masih muda, Angus Copelin-Walters telah menjadi filantropis (donatur sosial), memiliki akun sendiri di LinkedIn, dan tengah berambisi untuk membeli dua mobil mewah Lamborghini.
Kesuksesannya ini dibangun melalui usaha kembang gula buatannya.
Produk kembang gula berbentuk mata buaya Angus yang dipasarkan dengan nama ‘Croc Candy’ atau permen buaya terus bertambah pelanggannya di Darwin, NT.

Ide untuk memulai bisnis ini sendiri muncul tahun lalu ketika keluarga Walters berbincang-bincang mengenai cara untuk membantu putra mereka mengatasi kesulitan belajarnya.
Setelah bereksperimen dengan usaha lain, selama itu ibu Walters terkejut oleh bakat wirausaha putranya, mereka memutuskan untuk mencoba menjual gula-gula buatan mereka.
"Saya ingin menjual limun tetapi ibu melarangnya, dan dia menyarankan untuk menjual permen," tutur Angus.
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia