Bocah Australia Ini Terlahir Tanpa Saluran Telinga Luar
"Kami menggalang dana hampir dua tahun, dari saat kami mulai membuat keputusan untuk menggalang dana. Apapun yang Anda bisa pikirkan, kami mencobanya. Kami melakukan tur anggur dan makan malam wisata dan bahkan menjual barang-barang di Ebay,” ungkapnya.
"Kami juga membuat malam film dan beberapa sekolah membantu kami," sambungnya.
Keluarga ini lantas menunjuk konferensi ‘microtia dan atresia’ di Brisbane sebagai momen penting dalam perjalanan mereka.
"Ketika ia berumur dua tahun, kami mendengar tentang konferensi microtia dan atresia di Brisbane dan memutuskan untuk pergi. Itu benar-benar membantu. Kami belajar lebih banyak tentang kondisi ini dan bertemu dengan dokter dan terapis wicara yang ada, yang menghadiri konferensi tersebut,” jelasnya.
Jeremy menambahkan, "Hal yang juga baik untuk berbicara dengan keluarga lain yang juga memiliki kondisi tersebut."
Di konferensi itulah orang tua Xander bertemu dokter asal California yang akhirnya melakukan operasi pada telinga anak mereka.
"Mereka berada di sana setiap tahun. Mereka menggunakan teknik yang berbeda jadi itu adalah pilihan yang lebih baik bagi kami,” ungkap Jeremy.
Ia mengatakan, "Australia tak melakukan perbaikan atresia dan kami ingin menghapus ketergantungan Xander pada perangkat pendengaran karena sering rusak selama autis-nya kumat.”
Alexander Rogerson, yang juga dikenal sebagai Xander/Panda, telah menghadapi lebih banyak tantangan ketimbang rata-rata anak berusia empat tahun
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat