Bocah Cilik Ngaku Kerja Parkir ke Orangtua, Eh Rupanya Jualan Sabu

Bocah Cilik Ngaku Kerja Parkir ke Orangtua, Eh Rupanya Jualan Sabu
Ilustrasi. Foto: Indopos/JPG

jpnn.com - PEKANBARU — Selain mengunjungi Polda Riau, pemerhati anak sekaligus Ketua Dewan Konsultatif Komnas Perlindungan Anak (PA), Seto Mulyadi juga mengunjungi dua bocah yang tersandung kasus narkoba di Polresta Pekanbaru, Senin (28/3).

Dua anak dibawah umur tersebut masing-masing Er dan An pun langsung bertatap muka dengan pria yang akrab disapa Kak Seto ini. Kedua anak yang masih berusia 15 tahun ini terlihat serius mendengarkan nasehat dari Kak Seto.

Bersedia dipekerjakan sebagai penjual narkoba jenis sabu-sabu di Kampung Dalam lantaran diimingi gaji besar dan sepaket sabu sebagai imbalan. Seperti yang dituturkan Er, dirinya mengaku dimintai tolong oleh bandar narkoba Ri, 20, untuk menjualkan sabu-sabu miliknya. Ri sendiri sudah ditahan Polresta Pekanbaru.

Bocah yang bercita-cita ingin jadi TNI ini juga mengaku perbuatannya tidak diketahui orangtuanya. ‘’Orangtua ngak tahu, aku bilang kerja parkir,’’ aku Er.

Selain ditabung dan buat jajan, Er juga memberikan sebagian penghasilannya kepada orangtuanya. ‘’Rp200 ribu buat jajan, dan Rp 300 ribu lagi aku tabung dan kasih orangtua,’’ lanjutnya.

Pemerhati anak ini mengaku sangat prihatin dengan peristiwa eksploitasi anak yang terjadi di Riau. Dirinya berharap kepada setiap anak yang tersandung masalah hukum agar tetap diberikan hak-hak mereka sebagai anak.

‘’Keduanya masih sekolah, yang satu akan mengikuti ujian SD dan yang satu lagi akan menjalani ujian SMP. Selain proses hukum, kita juga harus memperhatikan haknya sebagai anak,’’ ujar Kak Seto.

Didampingi orangtuanya, Er juga menyampaikan cita-citanya ingin menjadi TNI. An juga juga bercita-cita menjadi perwira Polri. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News