Bocah di Sumut Meninggal Seusai Divaksin, Begini Kronologisnya
"Sudah pasti tidak ada kaitannya dengan vaksin, karena tetanus tidak ada hubungan dengan vaksin. Masa inkubasi tetanus sepuluh hari sampai dengan 14 hari. Artinya, sebelum divaksin anak tersebut sudah terpapar tetanus. Timbul gejala kebetulan sesudah divaksin," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa Ronald memang sudah layak untuk divaksin berdasarkan verifikasi dan skrining yang dilakukan oleh petugas.
“Kemudian input data dan disuntik dengan vaksin sinovac, observasi dan kemudian pulang,” ujar Ade.
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan diagnosa awal yang dilakukan oleh RS Mitra Sejati, korban mengalami Ileus.
"Lalu difoto abdomen BNO hasil foto tidak ada indikasi ileus,” kata Ade.
Kemudian keesokan harinya, Ronald mengalami kejang-kejang dan dari pemeriksaan dokter spesialis anak, korban dinyatakan Tetanus.
“Hari berikutnya Ronald mengalami keluhan di daerah mulut (sakit gigi) dan oleh dokter dianjurkan untuk dirujuk ke RS Adam Malik,” jelasnya.
Pada Senin (24/1) orang tua korban membawa Ronald pulang ke rumah. Lalu pada Selasa (25/1) keluarga melapor ke sekolah bahwa Ronald sakit seusai divaksin.
Seorang bocah SD bernama Ronald Sitinjak (10) di Sumut meninggal seusai divaksin Covid-19, Rabu (26/1) dini hari.
- Pj Gubernur Apresiasi Dampak Positif Aquabike World Championship bagi Sumut
- Bocah di Palembang Terseret Banjir dan Tenggelam, Begini Kejadiannya
- Aktivis Ini Ajak Warga Jangan Tertipu Amplop di Pilkada Sumut, Lalu Singgung Keluarga Jokowi
- Todung Minta Polisi Tidak Merusak Arsitektur Ketatanegaraan karena Cawe-cawe di Pilkada
- Pilgub Sumut: AMS XII Sebut Bobby-Surya Akan Raih Cita-Cita yang Lama Telantar
- Gadis Remaja Jadi Tersangka Setelah Terima Video Tak Senonoh Anak Pengusaha, Sahroni Mention Kapolri