Bocah Dianiaya gara - gara Bermain Pagar

Ibu empat anak tersebut merasa prihatin dengan kelakuan pelaku. Berani memukul bocah di bawah umur.
Anak ketiganya itu tidak merusak pagarnya. ''Malah saya yang dirugikan. Dia tidak punya iktikad baik. Minta maaf saja tidak ada,'' ungkapnya.
Suwarno, ayah Aziz, menyatakan bahwa anaknya belum masuk sekolah setelah kejadian tersebut. ''Kepalanya masih pusing. Beberapa kali hidungnya sempat berdarah,'' jelasnya.
Menurut dia, saat dihajar pelaku, Aziz mencium bau tidak enak di mulut Ivan. Diduga, itulah aroma alkohol. ''Saya hanya minta pelaku bertanggung jawab,'' tuturnya.
Saat didatangi, Ivan tidak berada di Warkop Waris miliknya maupun di rumah. Hanya Edi yang keluar rumah.
Dia menyebut anaknya kabur setelah kejadian tersebut. Edi mengaku sempat berkali-kali menghubunginya, tetapi tidak dijawab. Karena itu, dia tidak tahu keberadaannya anaknya.
''Memang benar kejadiannya seperti itu. Tapi, hanya anak saya yang memukul,'' ujar Edi.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Gedangan Iptu Supratman membenarkan adanya laporan penganiayaan.
Pemilik warung memukul seorang bocah SD hingga babak belur karena menutup pagar warung.
- Oknum Polisi Aniaya Mantan Pacar, Korban Mengaku Orang Tuanya Juga Diancam Akan Dibunuh
- Oknum Polisi Diduga Menganiaya Wanita Muda, Wajah Korban Memar-Memar
- 2 Politikus Gerindra di Banggai Lapor Polisi Setelah jadi Korban Penganiayaan
- Diduga Gegara Cemburu, Pria di Blitar Bacok Mantan Istri
- Anak di Musi Rawas Aniaya Ibu Kandung Gegara Tak Diberi Uang untuk Main Judi Online
- Kasus Penganiayaan Bocah di Nias Selatan, Seorang Perempuan Ditetapkan Tersangka