Bocah Dua Tahun di Garut Meninggal Usai Imunisasi MR
Anak yang mendapatkan vaksin saat itu, kata dia, tidak hanya satu orang, tetapi ada beberapa anak lainnya diberi imunisasi vaksin yang sama, bahkan vaksin tersebut yang kedua kalinya.
"Waktu itu delapan orang disuntik untuk jenis vaksin yang sama, kalau pun penyebabnya vaksin harusnya semuanya," katanya.
Ibu bayi Ayudia Zahrani (2), Sugiatmi (37) mengatakan, anaknya diimunisasi Measles and Rubela (MR) di Puskesmas Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan pada 15 Oktober 2019.
Sugiatmi mengatakan anaknya mengalami lemas bahkan kejang-kejang tiga hari setelah imunisasi MR pada Jumat (18/10). "Sabtu (19/10) mengalami demam hingga harus dibawa ke Klinik Baiturahman," katanya.
Dokter klinik, kata dia, langsung memberi penanganan medis dan dinyatakan mengalami diare dan dehidrasi hingga harus dirawat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Namun, sebelum dilakukan uji laboratorium di klinik untuk mengetahui lebih dalam kondisi kesehatannya, anak tersebut meninggal dunia pada Minggu (20/10) pagi.
"Sempat sulit nafas juga padahal pakai oksigen, awalnya itu mau cek laboratorium tapi baru buka jam 8 pagi, anaknya keburu meninggal," kata Sugiatmi.
Ia tidak menyalahkan imunisasi sebagai penyebab kematiannya, namun menduga awal mula kondisi kesehatan anaknya menurun setelah beberapa hari diimunisasi MR di puskesmas.
Dinkes Kabupaten Garut menerjunkan tim untuk menelusuri kebenaran penyebab kematian seorang anak usia dua tahun yang dikabarkan usai diimunisasi MR.
- Ceng Mujib Ajak Masyarakat Menciptakan Pilkada Aman dan Damai
- Bongkar Penimbunan 25 Ton Pupuk Subsidi di Garut, Polisi Tetapkan A Jadi Tersangka
- Ini Komplotan Perampok SPBU di Garut
- BNPB: Kemungkinan Gempa Bandung Dipicu Sesar Belum Terpetakan, Bukan Garsela
- Kabupaten Bandung Diguncang 27 Kali Gempa Susulan Sampai Pagi Ini
- Gempa Bandung Akibat Pergerakan Sesar Garsela, Ini Analisis BMKG