Bocah Mirip Anak Asuh Politikus Diculik, Dihajar, Dicemplungin ke Sungai
Ketika mereka menanyakan kabar Alfin, ternyata bocah itu diantar ke ayah tirinya.
”Kami mulai mengadopsi Alfin ini sekitar akhir April 2017 lalu. Anaknya memang sulit diberi tahu. Maklum, masih masa pertumbuhan. Namun, dia memang mudah bergaul dengan orang baru dan banyak bicara,” tutur Marliana.
Meski baru tiga bulan lebih bersama dengan Alfin, pihaknya sudah menganggapnya sebagai saudara sedarah.
Karena itulah mereka panik begitu melihat video anak mirip Alfin yang menyebar tersebut.
”Makanya kami panik ketika menemukan video mirip Alfin itu, karena semenjak kami kembali dari ibadah umrah, kami belum ada ketemu. Awalnya dibawa sama kakaknya yang bekerja di sawit (perkebunan), entah di mana. Lalu waktu kami di Madinah, kami menanyakan kabarnya kepada ibunya, yang kemudian mengatakan, Alfin diculik bapaknya dari tempat kakaknya,” ungkapnya.
Setelah dipastikan Alfin berada dengan ayah kandung, pihak keluarga Djunaedy tak juga ingin bersikeras hati untuk mengambil kembali anak yang mereka asuh itu.
Mereka tetap memberikan kesempatan yang sama pada ayah dan anak tersebut.
Namun, setelah pulang dari tanah suci dan tiba di Palangka Raya, pihak keluarga Marliana menemukan video itu.
Video yang menunjukkan bocah dianiaya beredar luas di Sampit, Kalimantan Tengah sejak Jumat (21/7).
- Warga Ujung Pandaran Sambut Baik Rencana Program Paslon Halikinnor-Irawati
- Pelaku Gendam dengan Modus Kenalan Lama di Kotim Ditangkap, Korbannya Banyak
- Warga Desa Parebok Kotim Tewas Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai
- Program Inovatif Halikinnor Dianggap Perlu Dilanjutkan
- Program Konkret Halikinnor-Irawati, Satu Pemadam Kebakaran per Wilayah Rawan
- Dianggap Terbuka Terhadap Ide Segar, HARATI Dapat Dukungan Puluhan Anak Muda