Bocah Penderita Hemofilia Itu Masih Alami Pendarahan
jpnn.com - KONDISI Dicha Larasati, bocah penderita hemofilia yang tengah dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, terus memprihatinkan. Sejak kembali masuk rumah sakit pada Sabtu (27/9) lalu, Dicha sempat muntah darah. Kemudian, dua hari lalu gadis berusia empat tahun ini mengalami pendarahan.
Hingga Jumat (5/10), Dicha masih mengalami pendarahan, bahkan hingga ke daerah kemaluan dan gusinya. Karena pendarahan ini, ia terpaksa berpuasa karena dokter melarangnya untuk makan. Kemudian asupan untuk tubuhnya disalurkan melalui selang infus.
Dicha kerap merengek pada Nurlina, ibunya, karena merasa haus dan sangat lapar. Nurlina yang mendengar rengekan Dicha hanya bisa mengelak dengan berpura-pura keluar ruangan atau menjelaskan secara perlahan.
"Dia tahu tentang penyakitnya, kami memang cerita sedikt-dikit ke dia. Tapi namanya juga anak-anak, dia pasti suka ngeluh kok enggak boleh ini atau itu," tutur Nurlina dengan suara sendu, seperti dilansir Kaltim Pos (JPNN Grup), Sabtu (4/10).
Anak satu-satunya dari pasangan Nurlina dengan Anto ini menderita hemofilia sejak berusia dua bulan. Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah.
Dokter menyebutkan, Dicha merupakan satu dari empat penderita hemofilia pada anak perempuan di Indonesia. “Jadi penyakit ini memang langka,” kata Nurlina.
Sampai kemarin, Dicha hanya terbaring lemah di ruang Pediatric/Neonatal Intensive Care Unit (PICU-NICU). Tak heran, dokter dan suster yang merawat begitu menyayangi Dicha. Sering kali dirinya mendapatkan hadiah, baik boneka dan mainan dari orang-orang yang membesuknya.
Dicha juga kerap gelisah saat tidur, bahkan merasa begitu takut akan gelap. Tidak jarang ia terjaga dari tidurnya dan mencari-cari ayahnya. Meski telah sering mendapatkan suntikan, rupanya jeritan dari mulut gadis cilik itu masih sering terdengar, jika sudah begitu ia akan menangis.
KONDISI Dicha Larasati, bocah penderita hemofilia yang tengah dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, terus memprihatinkan. Sejak kembali masuk rumah
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara