Bocah SD Jadi "Tumbal" Proyek Lubang Pipa 9 Meter di Surabaya
Namun, kondisi Wahyu sangat memprihatinkan. Perutnya terlihat menggelembung. Wajahnya membiru. Polisi dan petugas rumah pompa langsung membawa Wahyu ke Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari. Namun, setibanya di rumah sakit, nyawa Wahyu tidak tertolong karena paru-parunya dibanjiri air.
Aparat Polsek Tenggilis Mejoyo langsung melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Mereka memasang police line di sekitar lubang maut itu. Polisi juga memeriksa beberapa saksi.
Di antaranya, tiga teman korban, penjaga rumah pompa, dan kontraktor proyek tersebut. Polisi ingin menelusuri kemungkinan ada unsur kelalaian dalam peristiwa itu. "Kami sempat usul untuk dilakukan otopsi, tapi pihak keluarga menolak," jelasnya.
Dugaan kelalaian memang cukup beralasan. Pantauan Jawa Pos di lokasi kejadian, tidak ada rambu atau papan larangan mendekat di lokasi proyek. Lubang untuk tempat pipa pun hanya ditutupi tripleks. Namun, hingga berita ini ditulis tadi malam, polisi belum bisa memastikan ada kelalaian atau tidak.
Sementara itu, suasana duka terasa di rumah Wahyu, Jalan Nginden 5C. Orang tua Wahyu, Muhammad Rosyid, 50, dan Robiatun Adawiyah, 42, merasa terpukul saat mendengar putranya meninggal dengan tragis. ''Sehari-hari dia anak yang pendiam," ucap Robiatun sambil berlinang air mata.
Saat meninggalkan rumah, Wahyu hanya pamit akan main ke daerah Prapen. Namun, hingga magrib, sulung dari dua bersaudara itu tidak kunjung pulang. Semula, Rosyid dan Robiatun tidak memiliki pikiran buruk. Namun, mereka langsung shock saat menerima kabar anaknya tewas karena tenggelam. "Padahal, setelah lulus SD, dia mau saya khitan. Tapi, takdir berkata lain," ucap Rosyid. Pihak keluarga menyatakan ikhlas dan tidak berniat memperpanjang masalah itu ke ranah hukum.
Sayangnya, hingga berita ini ditulis, tidak ada seorang pun pejabat dinas pekerjaan umum, bina marga, dan pematusan yang bisa dikonfirmasi. Padahal, proyek itu berada di bawah pengelolaan dinas tersebut. Pihak kontraktor pelaksana proyek juga belum bisa dihubungi. (all/c7/oni)
SURABAYA - Proyek rumah pompa di Panjang Jiwo, Suraabaya akhirnya menelan korban jiwa. Tak tanggung-tanggung yang menjadi “tumbal” adalah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bar LGBT di Jaksel Terbongkar Berawal dari Keributan, Sudah Setahun Beroperasi
- OTK Tusuk Penagih Sampah di Pekanbaru, Ada Suara Tembakan
- Pria di Palembang Meninggal dalam Posisi Duduk di Samping Puskesmas Padang
- Ini Menu Makan Bergizi Gratis di Bandung, Dari Ayam Goreng hingga Burger
- Dapat Cuan, Siswi SMP Palembang Dukung Makan Bergizi Gratis
- Pemkot Palembang Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis, Ini Tugasnya