Bocah SMA Buang Bayi dengan Bungkusan Plastik
Menurut Kepala Desa (Kades) Candinegoro Abdul Mujib, pemuda yang menghamili adalah teman sekolah AS, ibu bayi sendiri. Keduanya masih berusia 16 tahun.
''Kami ingin diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.
Mujib pun sepakat. Dia mengatakan, jalan keluar tersebut menjadi pilihan terbaik saat ini. ''Dari segi sosial juga kasihan. Bagaimana bayinya kalau orang tuanya tidak lengkap," katanya.
Insiden itu, lanjut dia, bukan hanya masalah keluarga. Mujib juga prihatin dan terpukul dengan masalah tersebut. ''Anaknya (AS, Red) itu pendiam. Kok bisa sampai hamil di luar nikah?" sesalnya.
Mujib pun meminta masyarakat, terutama keluarga, tidak menyalahkan AS. Dari sudut pandangnya, kejadian tersebut adalah imbas kesalahan dalam pergaulan.
Di lain pihak, selama ini boleh jadi AS kurang mendapat pengawasan. Orang tuanya bekerja.
''Orang tuanya sudah saya beri tahu. Tidak usah menyalahkan," ujarnya.
Bagaimanapun, lanjut dia, persoalan tersebut harus menjadi bahan renungan untuk semua. Perhatian keluarga terhadap anak-anaknya sangat penting.
Belakangan telah terungkap bahwa bayi yang dibuang adalah anak dari seorang bocah SMA.
- Polisi Buru Pelaku yang Buang Bayi Perempuan di Perkebunan Warga
- Bayi Perempuan Dibuang di Kebun Warga Trenggalek
- Bayi Dibunuh, Jasadnya Ditemukan di Aliran Sungai
- Mayat Bayi Ditemukan dengan Kondisi Memar di Leher, Pelaku Masih Diburu
- Ibu Kandung Tega Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Sadis
- Heboh Kasus Penemuan Mayat Bayi Kondisi Tak Utuh, Pelakunya Anak di Bawah Umur