Bocah Suriah Jadi Target Sniper
jpnn.com - LONDON -- Lebih dari 11 ribu anak tewas dalam perang sipil Suriah yang berlangsung hampir tiga tahun. Di antara anak-anak yang meninggal merupakan korban yang menjadi target penembak jitu.
"Eksekusi dan penyiksaan juga dialami terhadap anak-anak," ungkap Hana Salama dari Oxford Research Group seperti dilansir BBC (24/11).
Sebagian besar anak-anak juga menjadi korban bom atau terperangkap ketika berada di lingkungan mereka sendiri saat terjadi pertempuran antara kubu pemberontak dengan militer Presiden Bashar Al Asssad.
"Anak-anak Suriah tidak hanya terperangkap dalam baku tembak. Mereka sengaja ditargetkan dan bahkan disiksa," jelasnya.
Seperti pada Maret 2011, beberapa anak sekolah di Daraa dilaporkan disiksa karena adanya lukisan grafiti anti pemerintah. Dengan begitu banyak sekolah dan lingkungan hancur, serta anak-anak menjadi pengungsi , konflik Suriah menjadi momok mengerikan bagi masa kanak-kanak di sana.
Dari 11.420 korban, rata-rata berusia 17 tahun ke bawah. Dimana 389 dibunuh penembak jitu. 764 korban dieksekusi dan lebih dari 100 termasuk balita disiksa. Dari korban yang ada, bocah laki-laki menjadi korban terbanyak dibandingkan perempuan dengan perbandingan dua banding satu.
"Jumlah tertinggi kematian anak terjadi di wilayah Aleppo , di mana 2.223 dilaporkan tewas," tegasnya.
Karenanya, laporan ini mendesak semua pihak dalam konflik ini untuk melindungi anak-anak dari peperangan. Sekaligus menuntut mereka yang melakukan kekejaman perang. (esy/jpnn)
LONDON -- Lebih dari 11 ribu anak tewas dalam perang sipil Suriah yang berlangsung hampir tiga tahun. Di antara anak-anak yang meninggal merupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer