Bocah Terempas Tsunami, Tergulung Karpet Seperti Lemper
jpnn.com, BOGOR - Ando, bocah berusia sembilan tahun itu menjadi saksi hidup dahsyatnya tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12) lalu.
Hamdalah, Ando masih bisa berkumpul dengan ayah ibunya di rumah, Kampung Kalapa, RT 03/18, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Faris Erlando, begitu nama lengkapnya. Putra pasangan Nur Samsu (44) dengan Sri Haryati (43) itu masih ingat detik-detik ombak menggulung tubuhnya.
Saat itu dia asyik bermain ponsel di resort yang sengaja disewa. Hari itu Ando bersama ayah dan kakaknya, Faisal Asami (14), ikut liburan karyawan RSUD Tarakan Jakarta di Anyer, Banten.
Saat kejadian, kebanyakan orang termasuk sang kakak dan ayahnya, sedang berkumpul di aula resor menghadiri acara yang digelar panitia.
Ando menuturkan bahwa beberapa saat sebelum air laut menggulungnya, muncul angin yang cukup kencang. “Ada angin kenceng, terus karpet terbang, langsung ada air masuk, langsung mati lampu. Kebawa ombak, berusaha naik ke atas (permukaan air, red),” kata Ando seperti dilansir Metropolitan.
Dia pun terombang-ambing di tengah gulungan ombak. Untungnya, Ando langsung terbawa hanyut sebelum bangunan hotelnya runtuh. “Pas kebawa ombak langsung roboh rumahnya (hotel), tapi jadi enggak ketimpa bangunan,” ujar Ando.
Sang ayah yang berada beberapa ratus meter dari ruang tamu, rupanya sempat melihat Ando digulung tsunami.
Ando selamat dari terjangan tsunami, mengalami luka robekan kecil di sekujur tubuhnya, ditambah beberapa luka lebam bekas benturan benda keras di kepala.
- Jembatan Jalur Evakusi Tsunami di Pasaman Barat Ambruk, 10 Orang Masuk Sungai
- BMKG Pastikan Gempa Magnitudo 7,2 di Jepang Tak Berdampak bagi Indonesia
- Gempa Bumi M 5,7 Guncang Pulau Nias, BMKG Bilang Begini
- KPK Sebut Korupsi Proyek Kementerian PUPR Membuat Shelter Tsunami Lemah
- Gempa 6 Magnitudo di Kepulauan Talaud Tak Berpotensi Tsunami
- BMKG Ungkap Penyebab Gempa M5,1 yang Mengguncang Sumba Barat, NTB