Bocooorrr, Digragoti Para Preman
jpnn.com - DI banyak daerah, lahan parkir ibarat kue yang sangat manis. Bocor, di sana–sini hingga target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi tak pernah tercapai.
Ternyata tak melulu karena pengelolaan tidak profesional. Tetapi, karena digragoti para preman.
LALU MOHAMMAD ZAENUDIN, Mataram
SIANG bolong. Beberapa pria berpeluh. Kulit mereka, mengkilap, legam. Berdiri tegap di lorong-lorong jalan setapak.
Satu diantaranya, pipinya kembung-kempis. Asap mengepul tebal. Ia tertawa terbahak-bahak.
“Woooii, sini parkir-parkir!,” teriaknya.
Tak ada senyum. Wajah mereka, tegang. Tak hanya di satu lorong. Tetapi di lorong lain juga sama. Ada wajah garang dan suara nyaring.
Jauh terbalik, dibanding tempat-tempat pelayanan publik. Ada senyum, sapa nan ramah. Di sini, wajah garang lebih laku.
DI banyak daerah, lahan parkir ibarat kue yang sangat manis. Bocor, di sana–sini hingga target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408