Bocoran Pejabat China: Ada Unit Militer di Balik Balon Mata-Mata yang Hebohkan Amerika
jpnn.com, BEIJING - Unit militer China yang bertanggung jawab atas perang udara dan siber terlibat dalam operasi balon mata-mata yang terbang di atas wilayah udara Amerika Serikat (AS).
Informasi tersebut dibocorkan sejumlah sumber di dalam pemerintahan China yang menolak ditulis identitasnya pada Kamis.
Beijing sejauh ini menyatakan pesawat itu digunakan untuk penelitian cuaca sipil. Namun, militer China tidak memberitahu Kementerian Luar Negeri mereka mengenai masuknya pesawat itu ke wilayah udara AS.
Kondisi tersebut membuat Presiden Xi Jinping menyerukan adanya peningkatan komunikasi di antara pihak terkait, kata sumber tersebut.
Balon pengintai tersebut dikembangkan oleh unit penelitian teknologi luar angkasa di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China yang berafiliasi dengan pemerintah.
Balon dirancang untuk digunakan baik untuk keperluan militer maupun sipil, tetapi unit tersebut pada dasarnya dikendalikan oleh militer, kata sumber tersebut.
Unit itu juga menerbangkan balon mata-mata ke seluruh dunia, termasuk wilayah udara di atas Selat Taiwan dan Laut China Selatan, menurut sumber itu.
Di China, banyak teknologi terkait ruang angkasa dibangun dan dioperasikan bersama oleh sektor militer dan sipil, tetapi bagaimana tepatnya teknologi itu digunakan masih belum jelas.
Informasi mengenai balon mata-mata tersebut dibocorkan sejumlah sumber di dalam pemerintahan China yang menolak ditulis identitasnya
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Nasib Branko Ivankovic Setelah China Bungkam Timnas Indonesia, Aman dari Pemecatan?