Body Contouring Bisa Jadi Solusi Bagi Penderita Obesitas
Kecenderungan meningkatnya angka obesitas pada usia muda akan membebankan anggaran kesehatan untuk menanggulangi komplikasinya di masa datang.
Kenaikan angka itu diduga disebabkan oleh kemajuan teknologi sehingga mengubah gaya hidup yang tadinya banyak bergerak menjadi lebih banyak duduk (sedentary).
"Kemajuan teknologi bisa menyebabkan stres dan depresi kejiwaan yang tinggi, produksi makanan dan minuman yang berkalori tinggi, transportasi yang semakin mudah sehingga jarang berjalan kaki, dan kesibukan yang tidak memungkinkan untuk berolahraga," kata dokter Qori.
Ditambah adanya zat-zat polutan baik gas, kimia, dan radiasi yang mengakibatkan gangguan metabolisme dan organ tubuh.
Semua itu menyebabkan terjadinya penumpukan lemak akibat kalori yang berlebihan dan menimbulkan beberapa penyakit komorbid seperti, Diabetes Mellitus, penyakit pembuluh darah jantung dan otak, dan gangguan organ seperti gagal ginjal.
"Masyarakat perlu memahami risiko peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat obesitas," terangnya.
Lebih lanjut dokter Qori menjelaskan, penanganan obesitas memerlukan kerja suatu tim di mana ada dua bagian yang saling berhubungan yaitu ’Body slimming’ dan ’Body Contouring’. Pada tahap awal akan dilakukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan usia dan kondisi saat itu.
Usia di bawah 18 tahun akan dilakukan oleh dokter spesialis anak.
Body Contouring bisa jadi solusi bagi penderita obesitas baik di usia 18 tahun ke atas maupun di bawah 18 tahun.
- Inilah Rekomendasi Tempat Penanganan Ambeien di Jabodetabek
- Selain Perawatan, Ini Cara Reza Artamevia Jaga Penampilan Agar Tetap Memesona
- 6 Bahaya Makan Mi Instan, Tingkatkan Risiko Serangan Penyakit Ini
- Immuno Derma Clinic Resmi Dibuka, Klinik Kulit Alergi, Autoimun & Inflamasi Pertama di Indonesia
- Dermalogia Perkenalkan Aesthetic Intelligence dalam Perawatan Kulit Premium
- Buka Cabang di Kelapa Gading, Klinik Meditar Siap Jawab Kebutuhan Pasien