Body Contouring Bisa Jadi Solusi Bagi Penderita Obesitas

Usia di atas 18 tahun dilakukan dokter spesialis penyakit dalam.
Dokter tersebut akan mencari masalah apa yang terjadi sebelum menjalani program dan melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium serta radiologi.
Setelah dokter memutuskan apakah pasien dalam kondisi optimal untuk menjalani program atau perlu koreksi dan terapi maka akan dilakukan pemilahan pertama.
Apabila Indeks Massa Tubuh BMI di atas 40 atau di atas 35 dengan penyakit pemberat/komorbid termasuk golongan ’Morbid Obese’ maka pilihannya adalah program ’Body slimming’.
Ini merupakan teknik menurunkan berat badan dengan cara tanpa operasi yaitu mengatur pola makan dengan ahli gizi dan spesialis gizi medik.
Lantas melakukan latihan fisik dengan bimbingan ahli fisioterapi atau dokter spesialis olahraga dan rehabilitasi medik, konsultasi dan terapi dari dokter spesialis penyakit dalam atau anak bagian endokrin atau tumbuh kembang.
"Apabila program penurunan berat badan tidak berhasil, maka dapat dilakukan pembedahan Bariatrik (lambung) yang dilakukan dokter spesialis bedah digestif dan sedot lemak (liposuction) oleh spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik,” jelasnya.
Untuk kondisi ’morbid obese’, liposuction atau sedot lemak dilakukan secara bertahap untuk mengurangi lapisan lemak di bawah kulit bagian leher, dada, lengan atas, paha atas, bokong dan perut, tetapi bukan untuk mengurangi lemak di dalam rongga perut, karena untuk mengurangi lemak dalam rongga perut adalah mengurangi asupan kalori dan aktivitas fisik.
Body Contouring bisa jadi solusi bagi penderita obesitas baik di usia 18 tahun ke atas maupun di bawah 18 tahun.
- Sekjen Siti Fauziah Resmikan Klinik Pratama MPR RI, Begini Pesan dan Harapannya
- Prevalensi Obesitas di Indonesia 23,4%, LIGHThouse Siap Bantu Klien Makin Sehat
- Administrasi Rumah Sakit Berperan Mendorong Pelayanan Kesehatan Berkualitas
- Cara Mencegah Obesitas pada Anak dengan Pola Hidup Aktif
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Punya Gedung Baru, Diagnos Fokus Pemeriksaan Virus HPV dengan Teknologi Molekular