Boediono Bantah Menangis di Rapat BI
Selasa, 12 Januari 2010 – 15:41 WIB
JAKARTA - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono membantah pernah menangis pada rapat Dewan Gubernur BI pada 13 November 2008 karena terpaksa merubah Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang rasio kecukupan modal (CAR) sebuah bank. Boediono yang kini menjadi wakil presiden itu justru mengaku bahwa dirinya biasa meneteskan air mata saat mendengar Lagu Indonesia Raya. Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada itu menegaskan, suasana rapat Dewan Gubernur BI itu juga berlangsung kondusif dan terbebas dari intervensi pihak manapun. “Semua sepakat bulat,” tegasnya.
Bantahan Boediono itu disampaikannya pada rapat Panitia Khusus (Pansus) Angket kasus Bank Century di DPR, Selasa (12/1). Bantahan itu untuk menjawab pertanyaan anggota Pansus dari Fraksi PPP, M Romahurmuzy, tentang pernyataan mantan Direktur Pengawasan BI Zainal Abidin bahwa Boediono dan Deputi Gubernur Senior BI, Miranda Gultom sampai menangis karena terpaksa merubah PBI sehingga Bank Century mendapat Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).
Baca Juga:
“Tidak ada Pak. Tidak ada yang menagis karena suasanyanya saat itu baik-baik saja,” kata Boediono di hadapan rapat pansus yang dipimpin Ketuanya, Idrus Marham tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono membantah pernah menangis pada rapat Dewan Gubernur BI pada 13 November 2008 karena terpaksa
BERITA TERKAIT
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng