Boediono Diturunkan, Indonesia Tak Akan Bangkrut
Senin, 21 Desember 2009 – 13:48 WIB
Lebih lanjut ditegaskannya bahwa sekalipun tidak mundur, penonaktifan Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani saja sudah cukup berpengaruh buruk pada perekonomian nasional 2010. Karenanya chief economist di Bank BNI itu menyarankan agar Pansus DPR tetap bersikap elegan dan secepat mungkin menyelesaikan penyelidikan kasus Bank Century. "Masa kerja Pansus yang 60 hari itu sebaiknya dimanfaatkan sebaik mungkin. Kalau bisa happy ending saja," cetus Tony.
Baca Juga:
Lebih lanjut Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM itu mengatakan, sebenarnya dari perspektif ekonomi pengucuran dana talangan (bailout) untuk Bank Century sudah tepat karena bank hasil merger itu memang memiliki resiko sistemik terkait dengan bank-bank lain sejenis maupun pihak ketiga. Selain itu, katanya, jika Bank Century ditutup maka bakal menimbulkan kepanikan dan terjadi penarikan dana besar-besaran (rush).
"Apalagi dunia memang benar-benar dilanda krisis. Hanya dua negara yang kuat yaitu Jepang dan China. Amerika saja rontok sampai-sampai Lehman Brothers (salah satu lembaga investasi terbesar dunia) bangkrut. JAdi sedikit saja terpicu akan terjadi kepanikan dan terjadi rush," tandas Tony.
Sementara pengamat hukum perbankan Pradjoto menilai bahwa kasus Century merupakan bukti dari bobroknya pengelolaan maupun pengawasan bank. Namun akibatnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) harus turun tangan mengatasinya.
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Tony A Prasetiantono menyatakan bahwa Indonesia tidak akan bangkrut jika Boediono dan Sri
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global