Boediono Kecewa Kinerja Menteri ESDM
Kamis, 19 Mei 2011 – 14:06 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden Boediono menyatakan kecewa dengan kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan BP Migas lantaran target produksi minyak sebesar 970 ribu barel per hari (bph) tak kunjung tercapai. Menurut Wapres, rendahnya produksi minyak nasional bakal berdampak buruk pada keamanan pasokan bahan bakar, dan impor minyak jadi besar sehingga mengancam anggaran negara. Semestinya, tambah Wapres, Indonesia bisa memproduksi minyak sebbesar 1,2 juta bph. Namun sayang, target itu belum juga terealisasi. Data BP Migas menunjukkan, pencapaian produksi dan lifting minyak baru mencapai 916 ribu bph. Ini masih sangat jauh sekali dengan target yang dipatok pada tahun ini, yakni 970 ribu bph.
"Saya meminta BP Migas dan Departemen ESDM untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Kita harus bekerjasama dalam menanggulangi kendala-kendala yang menghambat produksi minyak nasional seperti unplanned shutdown" ujar Boediono saat membuka Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-35 di Jakarta, Rabu (18/5).
Dia mengatakan, masalah rendahnya produksi disebabkan eksplorasi yang menurun dalam beberapa tahun terakhir. Penghentian produksi juga dinilai masih tinggi. Akhirnya Indonesia masih harus mengimpor minyak. "Saya kurang senang dengan performa produksi minyak kita," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Presiden Boediono menyatakan kecewa dengan kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan BP Migas lantaran target
BERITA TERKAIT
- Irjen Iqbal Beri Penghargaan kepada 134 Personel yang Bekerja Baik Melayani Masyarakat
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Pasangan Suami Istri di Kudus Meninggal Secara Misterius
- Harvey Moeis Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Masuk Gang Dame Medan, Wapres Gibran Bagikan Paket Sembako ke Warga