Boediono Kritik JK, Minta Pejabat Tidak Berbisnis
Rabu, 27 Mei 2009 – 10:59 WIB
“Jadi harus diatur pemisahan yang tegas antara negara dan swasta,” ujar akademisi asal Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini.
Baca Juga:
Meski menolak dianggap berkampanye, namun gagasan yang disampaikan Boediono ini jelas menyinggung kandidat capres maupun cawapres lain yang notabene memiliki bisnis sebagai basis usaha mereka. Dalam hal ini capres Partai Golkar JK dan cawapres PDI Perjuangan Prabowo Subianto tentu yang paling terkena. Bagaimanapun publik luas sudah mengetahui jika kedua tokoh ini memiliki basis usaha cukup besar di banyak tempat di tanah air.
Dalam kaitan ini, Boediono sependapat bahwa siapapun terdakwa koruptor harus dihukum berat. Bahkan kalau diperlukan, bisa saja mereka dijerat dengan dihukum mati.
"Setuju koruptor dihukum berat. Salah satun platform pemerintah kita itu adalah pemerintah bersih. Jadi jelas koruptor harus kita berantas," tuturnya.
JAKARTA - Keinginan menciptakan pemerintahan bersih sebagaimana pernah disinggung Boediono pada deklarasi capres-cawapres di Saboga, Bandung beberapa
BERITA TERKAIT
- Saleh PAN: Selamat Bekerja Buat Mas Pramono dan Bang Rano
- Dituduh Curang Bersama KPU di Pilkada Siak, Afni: Silakan Rakyat Menilai Sendiri
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP