Boediono : Likuiditas Ketat sampai Tahun Depan
Transaksi PUAB Rupiah Tinggal Rp 3,9 T Per Hari
Rabu, 10 Desember 2008 – 17:01 WIB
JAKARTA - Keketatan likuiditas di pasar masih akan berlangsung hingga enam bulan sampai satu tahun mendatang. Sementara dampak resesi dunia diperkirakan berlangsung selama sekitar dua tahun ke depan. Perbaikan (recovery) baru akan terjadi setelah rentang waktu itu. Dia mengungkapkan, selama September sampai November 2008 rata-rata volume transaksi PUAB rupiah per hari turun drastis. Yaitu, dari sebelumnnya sebesar Rp 6,8 triliun per hari selama Januari sampai Agustus 2008 menjadi Rp 3,9 triliun. Kondisi ini mendorong peningkatan tajam suku bunga PUAB, terutama untuk jangka waktu di atas 1 minggu.
Hal itu diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dalam rapat kerja dengan Komisi XI (Keuangan dan Perbankan) DPR di Jakarta, Selasa (9/12). ''Aliran modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia, mulai menurun sejalan dengan peningkatan kebutuhan keuangan dunia dalam proses konsolidasi keuangan global,'' katanya.
Baca Juga:
Menurut Boediono, sejak beberapa bulan terakhir telah timbul keraguan antarpelaku pasar uang rupiah mengenai kondisi bank counterparty-nya. Ini makin menimbulkan sekat di kalangan bank di Pasar Uang AntarBank (PUAB). ''Meskipun likuiditas secara industri memadai, segmentasi tersebut menyebabkan transaksi antarbank tidak berjalan semestinya,'' kata mantan menko perekonomian itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Keketatan likuiditas di pasar masih akan berlangsung hingga enam bulan sampai satu tahun mendatang. Sementara dampak resesi dunia diperkirakan
BERITA TERKAIT
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan