Boediono Prioritaskan Pesantren

Boediono Prioritaskan Pesantren
Boediono Prioritaskan Pesantren
JAKARTA --Tampaknya, cawapres Boediono berupaya memanfaatkan acara debat cawapres sebagai ajang untuk menandingi isu berbau keagamaan, yang belakangan menyerang istrinya, Ny Herawati. Namun, Boediono tidak langsung membantah isu tersebut. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu hanya menegaskan komitmennya terhadap pengembangan pendidikan di pesantren.

"Pesantren sangat penting. Banyak anak-anak kita di desa yang sekolah di pesantren," ujar Boediono dalam acara debat cawapres di Jakarta, Selasa (30/6) malam. Dia pun berjanji, kalau nantinya pasangan SBY-Boediono kembali dipercaya untuk menjadi presiden-wapres 2009-2014, pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar lembaga pendidikan pesantren bisa lebih baik lagi.

Secara umum, di bidang pendidikan, Boediono berjanji akan terus melanjutkan program wajib belajar 9 tahun, yang akan dilanjutkan dengan program wajib belajar 12 tahun. Sementara, Prabowo Subianto langsung menyebutkan bahwa bila Mega-Prabowo memenangkan pertarungan pilpres 8 Juli mendatang, maka nantinya akan melaksanakan program wajib belajar 12 tahun.

Selan itu, sebagaimana sering disampaikan, Prabowo menyebutkan tekadnya untuk mencabut Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (BHP). Alasannya, UU itu menjadi dasar dilaksanakannya praktek komersialisasi lembaga pendidikan tinggi. UU tersebut, lanjut Prabowo, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dan melanggar prinsip demokrasi. "Karena anak-anak orang miskin tidak akan mampu menyekolahkan anaknya ke tingkat jenjang yang tinggi," ucapnya. (sam/JPNN)

JAKARTA --Tampaknya, cawapres Boediono berupaya memanfaatkan acara debat cawapres sebagai ajang untuk menandingi isu berbau keagamaan, yang belakangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News