Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat

Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat
Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat
"Kejatuhan satu bank bisa merembet ke bank lain seperti pengalaman kita yang lalu," ujar Boediono seraya menjelaskan bahwa Bank Century yang kemudian diambil alih LPS jika ditutup maka situasinya dapat menyebabkan kondisi eksplosif sehingga KSSK mengambil keputusan segera mengamankannya untuk menghindari terulangnya krisis pada 1997-1998.

Terkait dengan perubahan Peraturan Bank Indonesia (PBI), Boeriono menyatakan, hal itu merupakan hal yang biasa  karena memang menjadi intrumen fleksibel dari BI. "Pada 97 ada bank yang CAR-nya minus 25 persen tapi kita ubah untuk menyuntik modal bank ini  agar bisa bertransaksi,” kata Boediono di hadapan rapat Pansus yang dipimpin Idrus Marham.

Ditegaskannya, revisi PBI sehingga ketentuan rasio kecukupan modal (CAR) dari minimal delapan persen menjadi CAR positif bukan semata-mata untuk menyelamatkan Bank Century. "Ini bukan semata-mata untuk menyelamatkan Bank Century, tapi sebenarnya berlaku untuk seluruh bank dalam situasi yang memburuk dalam keadaan cepat. Hal sama juga pernah dilakukan untuk BPR maupun Syariah,” tandas Boediono. Terkait soal dampak sistemik jika Bank Century tidak diselamatkan, guru besar Ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada itu menjelaskan, keputusan

BI menetapkan Bank Century sebagai bank gagal dan berdampak sistemik bila ditutup karena memang situasinya sedang krisis. “Meskipun bank  kecil dalam suasana seperti itu bisa berbahaya,” katanya.

JAKARTA – Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono memenuhi panggilan Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century DPR. Meski dikawal ketat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News