Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat
Selasa, 22 Desember 2009 – 14:39 WIB
Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat
Boediono menjelaskan situasi saat itu mirip seperti saat Indonesia menghadapi krisis 1997 sehingga bank sekecil apapun bisa membahayakan ekonomi nasional. “Keadaannya sangat mirip, misalnya modal keluar sangat besar yang cepat sehingga berdampak, kurs melonjak-lonjak, likuiditas dalam negeri kering, kemacetan dalam pasar antar bank dan terjadi rumor yang beredar luar biasa. Ini sangat mirip seprti 1997,” katanya.
Karena itu, kata Boediono, keputusan untuk bailout Bank Century merupakan keputusan terbaik. “Dan itu saya yakini keputusan yang benar. Kalau pun nanti ada masalah hukum kita tuntaskan, tapi soal bailout saya bertanggung jawab baik dunia maupun akhirat,” tandas Boediono lagi.
Ditanya soal opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa bahwa BI diduga tidak bersikap hati-hati dalam melaksanakan fungsi pengawasannya sebagai Bank Sentral, Boediono menyatakan bahwa tidak sepenuhnya dapat menerima sebuah kebenaran mutlak yang hanya datang dari sebuah lembaga negara.
"Kebenaran mutlak tidak ada di institusi negara. Saya tidak sepenuhnya bisa menerima dan percaya hasil audit investigasi BPK itu. Karena itu saya punya pandangan alternatif yang saya harapkan juga bisa jadi bahan pertimbangan DPR," kata Boediono.
JAKARTA – Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono memenuhi panggilan Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century DPR. Meski dikawal ketat
BERITA TERKAIT
- Waka MPR Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Anak dari Ancaman Kekerasan
- Skor Sampai Deuce 37-35, Jakarta BIN Pastikan Raih Gelar Putaran Pertama Final Four
- Terjaring Razia, Anak Buah Undius Kogoya Malah Melawan Petugas, Dooor! Innalillahi
- Gus Addin: Ansor Miliki Energi Besar Hadapi Tantangan Masa Depan
- Unit Usaha Syariah Bank DKI Siap Dukung Transaksi Perbankan Muhammadiyah DKI Jakarta
- Gempa M 4,4 Guncang Pantura Jateng, Begini Dampaknya