Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat

Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat
Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat
Boediono menjelaskan situasi saat itu mirip seperti saat Indonesia  menghadapi krisis 1997 sehingga bank sekecil apapun bisa membahayakan ekonomi nasional. “Keadaannya sangat mirip, misalnya  modal keluar sangat besar yang  cepat sehingga berdampak, kurs melonjak-lonjak, likuiditas  dalam negeri kering, kemacetan dalam pasar antar bank dan terjadi rumor yang beredar luar biasa. Ini sangat mirip seprti 1997,” katanya.

Karena itu, kata Boediono, keputusan untuk bailout Bank Century merupakan keputusan terbaik. “Dan itu saya yakini keputusan yang benar. Kalau pun nanti ada masalah hukum kita tuntaskan, tapi soal bailout saya bertanggung jawab baik dunia maupun akhirat,” tandas Boediono lagi.

Ditanya soal opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa bahwa BI diduga tidak bersikap hati-hati dalam melaksanakan fungsi pengawasannya sebagai Bank Sentral, Boediono menyatakan bahwa tidak sepenuhnya dapat menerima sebuah kebenaran mutlak yang hanya datang dari sebuah lembaga negara.

"Kebenaran mutlak tidak ada di institusi negara. Saya tidak sepenuhnya bisa menerima dan percaya hasil audit investigasi BPK itu. Karena itu saya punya pandangan alternatif yang saya harapkan juga bisa jadi bahan pertimbangan DPR," kata Boediono.

JAKARTA – Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono memenuhi panggilan Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century DPR. Meski dikawal ketat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News