Boediono Tak Mau Sekadar Pelengkap
Kamis, 24 Desember 2009 – 05:17 WIB

RAKER - Wapres Boediono dan Mendagri saat Rapat Kerja Gubernur se-Indonesia di Hotel Labersa, Kampar, Riau, Rabu (23/12). Foto: Said Mufti/Riau Pos.
PEKANBARU - Wapres Boediono tak mau dianggap sebelah mata sebagai pendamping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia pun mengingatkan para kepala daerah bahwa kantor Wapres bukan sekadar embel-embel atau pelengkap kantor Presiden. Oleh sebab itu, dia meminta para gubernur meningkatkan komunikasi dengan kantor yang dipimpinnya, sebagai upaya menyelesaikan berbagai masalah di daerah.
"Kantor Wapres itu tidak hanya embel-embel. Tidak hanya sampingan kantor Presiden dalam arti luas," kata Boediono, dalam Rapat Kerja (Raker) para gubernur se-Indonesia, di Pekanbaru, Riau, Rabu (23/12).
Baca Juga:
Boediono pun menambahkan, kantor Wapres merupakan pendukung dan elemen utama kantor Presiden. "Kantor saya juga mempunyai fungsi komunikasi dengan para gubernur, sehingga setiap masalah bisa dimonitor oleh pusat," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Lebih jauh, Boediono kemudian mengatakan, komunikasi antara pusat dan daerah merupakan kunci dalam pemerintahan ke depan. Penyelesaian masalah tidak boleh terlambat. Sebab, jika masalah itu terakumulasi, akan menjadi semakin rumit. "Semakin dini berkomunikasi, makin bisa menyelesaikan masalah. Itu adalah cara terbaik untuk mengelola keadaaan," tuturnya.
PEKANBARU - Wapres Boediono tak mau dianggap sebelah mata sebagai pendamping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia pun mengingatkan para kepala
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Bernilai Rp 20,1 Miliar di Cirebon
- Hasil Audit, Sebegini Jumlah Peserta Seleksi PPPK Tahap 1 Dibatalkan Kelulusannya
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan